- Pixabay/ HansMartinPaul
VIVA – Jika Anda merasakan sesak napas saat beraktivitas biasa, atau tubuh terasa lelah. Mungkin Anda patut waspada, karena bisa jadi itu adalah gejala gagal jantung.
Mungkin belum banyak yang tahu soal Gagal Jantung. Banyak yang salah kaprah menilai soal penyakit ini, dan menyamakannya dengan serangan jantung.
Spesialis jantung dr. Ade Imasanti Sapardan, SpJP, FIHA menjelaskan bahwa gagal jantung tidaklah sama dengan serangan jantung.
"Gagal jantung itu ketika jantung kita tidak bisa berfungsi dengan baik. Bukan berarti si penderita langsung meninggal dunia, hanya fungsinya saja tidak bekerja dengan baik. Kalau serangan jantung itu memang berpotensi henti jantung, atau meninggal di tempat," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Kamis 22 Maret 2018.
Lebih lanjut ia menyebut bahwa gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gagal jantung kongestif.
"Terjadinya gagal jantung biasanya dipicu oleh masalah kesehatan. Bukan hanya soal gen atau keturunan. Tapi juga kondisi hamil dan lebih banyak penderitanya karena gaya hidup yang buruk," ujarnya.
Lebih lanjut ia menyebut berdasarkan rentang waktu berkembangnya gejala, gagal jantung terbagi menjadi dua, yaitu kronis dan akut.
"Pada gagal jantung kronis, gejala berkembang secara bertahap dan lama. Sedangkan pada gagal jantung akut, gejala berkembang secara cepat."
Selain itu gejala gagal jantung yang paling bisa dikenali adalah sesak napas
"Dada terasa sesak, baik ketika beraktivitas maupun beristirahat. Kalau tidur terlentang tanpa bantal, sesaknya akan lebih terasa. Lalu tubuh terasa lelah sepanjang waktu."
Yang terakhir ia melanjutkan, bahwa gejala yang umumnya mengikuti adalah bengkaknya pergelangan kaki. Jika Anda memiliki ciri-ciri tersebut sebaiknya segera melakukan pemeriksaan medis.
