5 Tips Agar Makanan Dibakar Tak Bikin Kanker

Hidangan ayam bakar
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Olahan makanan yang dibakar cukup digemari banyak kalangan. Selain memiliki cita rasa yang lebih nikmat, ada yang bilang makanan yang dibakar lebih sehat dikonsumsi karena tidak bersentuhan dengan minyak goreng dan rendah kalori.

Persiapan Puasa, Contek Resep Ayam Bakar Bumbu Gulai Kecombrang ala Chef Devina Hermawan

Tapi ada juga yang mengatakan bahwa makanan yang dibakar, berpotensi menimbulkan penyakit kanker? Apakah ini benar? Atau jangan-jangan hanya mitos?

"Ini fakta," kata ahli gizi Dr. Marya Haryono, Sp.GK di acara Ayo Hidup Sehat yang tayang di tvOne, Jumat, 4 Mei 2018. "Dalam proses pembakaran ada senyawa yang timbul dan bisa menyebabkan kanker," katanya menambahkan.

Resep Ayam Bakar untuk Malam Tahun Baru, Ada yang Manis dan Gurih

Senyawa yang dimaksud Dr. Marya, yaitu policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) dan heterocyclic amines (HCA). Senyawa ini terbentuk saat lemak daging, ayam, atau ikan menetes ke bara panas dan menimbulkan asap dari proses pembakaran. "Yang bikin senyawa karsinogenik itu karena berasal dari protein," kata Dr. Marya.

Meski begitu, bukan berarti tidak ada cara untuk mensiasati agar makanan yang dibakar aman dikonsumsi. Beberapa langkah ini bisa diikuti berdasarkan saran dari Dr. Maria:

Makanan Dibakar Sebabkan Kanker Ternyata Mitos, Ini Biang Keroknya

1. Saat membakar, usahakan jangan banyak asap
Memang, sih, saat bakar-bakaran, makin banyak asap makin ramai dan seru. Tapi hal ini justru harus diwaspadai, lho. Menurut Dr. Maria, asap yang timbul dari proses pembakaran menyebabkan munculnya senyawa penyebab kanker alias karsinogenik. “Intinya kalau mau aman itu harus minimalisir asap,” katanya.

Daging sate sayam yang sedang proses dibakar.

2. Hindari mengonsumsi bagian kulit dan buang bagian hitam
"Saat makan itu usahakan bagian hitam-hitamnya dihilangkan, termasuk kulit," kata Dr. Maria.

3. Pilih daging yang bebas lemak
Senyawa karsinogenik timbul dari reaksi pembakaran makanan berprotein, serta proses paparan panas yang berlebihan, yaitu lebih dari 100 derajat Celcius.

Untuk lebih aman, Dr. Maria menyarankan agar memilih ikan karena memiliki sifat yang lebih mudah dan cepat matang. "Lebih baik ikan, karena ikan itu mudah matang. Sehingga paparan panasnya tidak terlalu lama," katanya.

Sate kerbau.
4. Bumbu yang digunakan bebas minyak
Pada dasarnya makanan yang dibakar cenderung lebih sehat ketimbang yang digoreng. Namun, dengan syarat proses mengolahnya memenuhi standar kesehatan.

Sebelum membakar, rendam dulu dengan bumbu. Saat membakar, hindarkan tetesan-tetesan air sisa perendaman. Hal ini untuk meminimalisir timbulnya asap yang meningkatkan munculnya senyawa karsinogenik. Perlu kita ingat, adanya asap karena api bersentuhan dengan air.

"Bahan merendamnya pun harus dipilih sealami mungkin, jadi kita dapat antioksidan dari bahan alami itu. Dengan kita melakukan perendaman ini mengurangi 90 persen munculnya senyawa kimia berbahaya tadi," kata Dr. Maria.

5. Lebih baik bakar sayur
Kalau mau lebih aman, pilih sayuran untuk dibakar. Tapi tetap bagian hitamnya (yang gosong) harus dibuang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya