Jangan Malas Ganti Pisau Cukur, Bisa Kena Hepatitis

Pisau cukur.
Sumber :
  • pixabay/kropekk_pl

VIVA – Karena alasan mahal, sebagian orang memilih untuk tidak mengganti pisau cukur. Satu pisau cukur, terus-menerus dipakai hingga rusak. Tahukah Anda? Pisau cukur perlu diganti secara berkala.

Ilmuwan China Ciptakan Pengisi Daya Nirkabel yang Aman untuk Tubuh Manusia

Bukan hanya karena alasan kebersihan, tetapi untuk alasan keamanan. Jika pisau itu tumpul, berkarat, atau ada kotoran yang menempel di sela-sela pisau, itu artinya harus diganti. 

Jika Anda melihat pisau cukur mulai tumpul, itu perlu diganti dengan pisau cukur yang lebih tajam. Karena semakin tumpul, semakin keras Anda harus menekannya pada kulit. Sehingga semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan luka yang menyebabkan infeksi. 

5 Fakta Penting tentang Gym untuk Kesehatan Tubuh hingga Kehidupan Seksual

Perusahaan cukur Gillette menyarankan untuk mengganti pisau cukur setelah paling banyak dipakai 10 kali. 

Selain itu, untuk memastikan pisau cukur bertahan hingga 10 kali pemakaian, Anda sebaiknya mencukur menggunakan krim. Bilas pisau sebelum silet kering, serta menyimpannya di tempat yang kering, seperti lemari kamar mandi, agar pisaunya tidak berkarat. 

Buah-buahan yang Baik Dikonsumsi Saat Cuaca Panas, Bisa Cegah Dehidrasi!

Selain harus menjaga kebersihan dan keamanan alat cukur, penting untuk  berhati-hati saat mencukur. Jangan terburu-buru. 

Menurut Dr Cynthia Bailey, pisau cukur juga bisa membawa kuman seperti hepatitis, candida ragi, dan jamur yang menyebarkan herpes dan kutil. 

[Chief Executive Officer (CEO) & Presiden Direktur MSIG Life, Wianto Chen]

Penetrasi Asuransi di RI Masih Rendah, MSIG Life Genjot Inovasi Kesehatan dan Digital

Inovasi tersebut digenjot seiring prospek pasar asuransi di Indonesia yang besar, dan tercermin dari produk Domestik Bruto (PDB).

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024