Pentingnya Mengenal Jenis Kulit Si Kecil

Ilustrasi ibu baru
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kulit bayi terbukti masih sangat rapuh dan sensitif. Namun, kulit bayi sendiri memiliki jenis-jenis yang berbeda sehingga para orangtua wajib mengenalinya.

Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama

Mustela melakukan Kampanye Kenali Jenis Kulit Bayimu dengan memberikan edukasi mengenai 3 jenis kulit bayi yang bisa dikenali dengan mudah. Sebab, pemicu dari jenis-jenis kulit tersebut berbeda-beda.

Yang pertama adalah jenis kulit normal, di mana tekstur kulit bayi terasa lembut, lembap dan bersih. Jenis kulit ini sangat mudah untuk dideteksi karena teksturnya yang halus ketika disentuh.

Ria Ricis Bahas Soal Tidur Bertiga Anak, Netizen: Nifas Masa Iya Mau Pacaran Mulu

Yang kedua adalah jenis kulit kering di mana tekstur kulit bayi cenderung kasar, bersisik dan terkadang mengelupas. Jenis kulit kering dapat muncul karena beberapa faktor seperti faktor genetik, lingkungan yang tidak bersih ataupun penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok.

Yang ketiga adalah jenis kulit dermatitis atopik atau eksim, di mana tekstur kulit bayi terasa sangat kering, sering muncul bercak merah, terasa gatal, ada faktor genetik dan umumnya terjadi pertama kali saat bayi berusia 2 bulan hingga 1 tahun.

Diduga Terganggu, Komika Usir Ibu Menyusui dan Bayinya saat Pertunjukkan

"Anak saya baby Yoda memiliki jenis kulit dermatitis atopik, sehingga memerlukan perawatan yang lebih spesifik. Untuk itu saya pakai produk yang hipoalergenik dan teruji klinis dalam memperbaiki kerusakan kulit serta mengatasi gatal dan kemerahan," ujar dr. Reisa Broto Asmoro, dikutip dari rilis Mustela, Rabu 8 Agustus 2018.

Menurut American Academy of Dermatology, satu dari lima anak berisiko terkena dermatitis atopik. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diperkirakan berasal dari faktor keturunan, sistem imun yang rendah.

Pada umumnya lebih sering terjadi di daerah perkotaan dengan iklim kelembaban yang rendah. Bayi yang mengalami dermatitis atopik memiliki risiko lebih tinggi terkena asma dan gangguan kardiovaskuler saat dewasa.

Bahkan, 50-70 persen bayi dengan dermatitis atopik berisiko terkena asma selama masa pertumbuhannya. Dermatitis atopik dapat ditangani dengan cara mengidentifikasi pemicu dan menghindarinya serta menerapkan perawatan kulit yang tepat.

”Untuk merawat kulit bayi, saya hanya menggunakan produk yang telah teruji klinis. Mengenali jenis kulit anakku adalah Iangkah pertama untuk melindungi kulitnya," ujar Reisa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya