Penjelasan Mengapa Program Vaksin MR Terancam Gagal

Ilustrasi pemberian vaksinasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

VIVA – Pemerintah sudah memberikan pernyataan bahwa program imunisasi MR yang sudah dilaksanakan dalam beberapa bulan terakhir, kemungkinan gagal karena cakupan imunisasi masih jauh dari target 95 persen. Vaksin Measles (M) dan Rubella (R), disingkat MR, yang digunakan dalam program imunisasi MR serentak di seluruh wilayah Indonesia, dilakukan untuk mencegah penyakit campak dan rubella.

Bolehkah Anak Lakukan Vaksin Tanpa Izin Orangtua?

Kedua penyakit ini disebabkan virus yang mudah sekali menular. Jika menulari ibu hamil, dapat menyebabkan kecacatan janin fatal. Apa penyebab cakupan sejauh ini hanya mencapai 42,98 persen. Guesehat meminta konfirmasi dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono.

"Banyak hal yang menjadi kendala, dan masing-masing daerah tidak sama. Contohnya, di Aceh isu haram sangat mengganggu. Di Papua, ada isu geografis, keamanan, dan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," ucap dr. Anung saat dihubungi Kamis 13 September 2018.

8 Mitos Soal Vaksin Ini Picu Kembali Munculnya Penyakit

Tapi, Anung mengatakan secara umum, fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sebelumnya menyebutkan bahwa vaksin MR itu mengandung babi (haram) yang  menjadi faktor signifikan sehingga cakupan target vaksin tidak mencapai 95 persen. 

BACA SELENGKAPNYA

Imunisasi Belum Maksimal, Indonesia Risiko Tinggi Campak Rubella
Ilustrasi pemberian vaksinasi.

Studi Terbaru Sebut Tak Ada Kaitan Vaksin MR dengan Autisme

Kekhawatiran tentang hal ini telah berlangsung selama dua dekade.

img_title
VIVA.co.id
6 Maret 2019