Lakukan 4 Hal Ini saat Menolong Pasien Epilepsi

Ilustrasi otak.
Sumber :
  • www.pixabay.com/Geralt

VIVA – Epilepsi atau ayan merupakan suatu gangguan pada sistem saraf otak manusia karena terjadinya aktivitas yang berlebihan dari sekelompok sel neuron pada otak. 

Hari Epilepsi Internasional, Kenali Gejala Hingga Penyebabnya

Penyakit ini pun sering dianggap sebagai salah satu penyakit yang menyeramkan bagi sebagian orang terutama ketika sang penderita mengalami kambuh.

Tidak sedikit dari kita memilih menghindar dan membantu seperlunya ketika melihat kejadian tersebut. Hal ini tidak lain lantaran para pasien akan mengalami kejang yang hebat dan mengeluarkan buih atau busa dari dalam mulutnya.

Amanda Manopo Nyaris Meninggal karena Ayan, Kenali Gejala Kejang Epilepsi

Dokter spesialis saraf dr. Irawati Hawari, Sp.S memberikan beberapa langkah tepat pertolongan pertama kepada pasien epilepsi. 

Langkah pertama, Anda sebagai penolong harus tenang, setelah itu miringkan posisinya dan cegah terkena benda berbahaya yang ada di sekitarnya. Kedua, jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut si pasien.

Amanda Manopo Nyaris Meninggal Dunia Gegara Epilepsi, Kok Bisa?

"Ini sering sekali, suka masukin sesuatu bahkan karena orangtuanya panik suka memasukkan jarinya ke dalam mulutnya, akhirnya putus kan ini seram kan ya," kata dia kepada VIVA dalam seminar awam epilepsi di RS Bunda Menteng Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Lalu dia melanjutkan, tahapan selanjutnya adalah membiarkan kejang tersebut berlangsung, namun kata dia tetap harus dalam penghitungan.

"Tapi dihitung berapa lamanya yang penting. Biasanya kejang ini hanya berlangsung 1-2 menit saja. Tapi kalau kita panik kan kita suka ngerasanya itu lama banget yah. Jadi kita perlu hitung berapa lamanya," kata dia.

Setelah itu diamkan sampai dia sadar penuh, dan perlu diingat jangan dibiarkan makan atau minum atau obat tambahan.

"Atau kalau dia mengalami perubahan perilaku, itu ikuti saja jangan sampai dia membahayakan dirinya karena ada yang tiba-tiba lari," jelas dia.

Dia juga menyarankan agar untuk tidak menahan-nahan kejang yang dialami oleh si pasien. Karena kata dia, ada beberapa kasus yang mana kejang itu ditahan karena berpotensi membuat disposisi-disposisi dari yang sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya