- Pixabay/unclelkt
VIVA – Fibrilasi Atrial atau FA merupakan kelainan irama jantung berupa detak jantung yang tidak regular. FA yang dibiarkan tanpa ditangani, bisa memicu risiko stroke hingga kelumpuhan pada tubuh.
Menurut Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), FIHA, FasCC, Gum Besar llmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI yang merupakan pakar aritmia, FA sering dijumpai pada banyak populasi di dunia dan juga di Indonesia. Namun sangat disayangkan pengetahuan dan kepedulian tentang FA sampai saat ini masih rendah.
"Padahal FA dapat menyebabkan bekuan darah di jantung yang bila Iepas ke sirkulasi sistemik dapat menyebabkan stroke. Penderita FA memiliki risiko 5 kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan orang tanpa FA," ujar dokter Yoga.
Dipaparkan spesialis jantung paru, dr. Sunu Budhi Raharjo SpJP(K), risiko stroke tersebut lebih rentan dialami kaum wanita. Rata-rata, sekitar 50 persen pasien yang terkena stroke ini akan mengalami stroke kembali dalam jangka waktu 1 tahun.
"Kalau risiko stroke karena FA, wanita lebih rentan. Kelainan fungsi jantung akibat FA juga lebih banyak mengintai wanita dibandingkan pria," ungkap Sunu dalam temu media Run For Heart Beat, di RS Harapan Kita, Jakarta, Kamis 20 September 2018.
Selain stroke, di Indonesia, sangat disayangkan banyak insiden kelumpuhan akibat FA terjadi pada usia produktif, yaitu di bawah usia 60 tahun. Pasien yang datang ke RS biasanya sudah dalam keadaan lumpuh dan setelah diperiksa ternyata disebabkan oleh FA.
Adapun mereka yang berusia lanjut, lebih rentan alami FA akibat dinding atrium yang semakin lemah. Adanya kondisi hipertensi dan gangguan katup jantung, turut membuat peluang FA semakin meningkat pada seseorang.
"Kalau katup kaku, ia akan bekerja memompa darah lebih keras sehingga memicu kontraksi. Ini membuat bagian atas jantung hanya bergetar saja atau disebut dengan FA," jelasnya.
Sadis! Suami Bakar Istri di Jayapura Gara-gara Sakit Stroke
Suami di Jayapura Bakar Istri hingga Hangus Gara-gara Sakit Stroke
