- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Kanker serviks berada di urutan kedua setelah kanker payudara yang merupakan penyakit mematikan bagi kaum Hawa. Kendati demikian, banyak wanita yang kurang peduli dengan kesehatan kewanitaannya.
Adapun pemicu terjadinya kanker serviks karena leher rahim wanita terinfeksi virus yang disebut Human Papilomasvirus (HPV). Spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Liva Wijaya, Sp.OG mengatakan, bahwa jenis tumor ganas ini berada di bagian bawah rahim.
"Kanker serviks, berada di rahim wanita. Akibatnya, jika tidak diobati akan menyebabkan pendarahan terus-menerus," kata dokter yang praktik di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kemayoran tersebut di Jakarta, Sabtu, 29 September 2018.
Dia menjelaskan, bahwa kanker serviks pada stadium awal tidak memiliki gejala-gejala yang menonjol. Tanda tersebut baru dirasakan pada stadium akhir.
"Biasanya, untuk stadium awal tidak ada gejala. Jadi, pada waktu stadium akhir, stadium 3 ke 4, biasanya muncul nyeri di rahim, pendarahan, haid tidak berhenti dan ada benjolan di leher rahim," tuturnya.
Untuk itu, dia menyarankan agar para wanita peka akan penyakit kanker serviks dengan cara menjaga gaya hidup dan kesehatan sedini mungkin.
"Nomor satu itu awareness. Sebenarnya, perempuan Indonesia itu enggak cuek, mereka sebenarnya sadar atas kesehatan sendiri. Namun, mereka kebanyakan tidak mengerti pentingnya edukasi dan datang selalu terlambat."