Kemenkes Siapkan Layanan Psikologis Korban Bencana di Palu

Personel TNI mengevakuasi korban gempa dan tsunami Palu-Donggala saat tiba di Lanud Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA – Menyusul bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kini tengah menyiapkan fase tanggap darurat kedua untuk para korban terdampak. Dalam fase kedua ini, Kemenkes akan lebih fokus pada penanganan layanan psikologis dan layanan kesehatan jiwa.

BMKG Sebut Erupsi Gunung Ruang di Sulut Berpotensi Tsunami: Ada Catatan Sejarahnya

"Fokusnya ke pengungsian yang diindentifikasi. Sementara ada sejumlah 33 titik yang cukup besar, ada yang di fasilitas Pemerintah, TNI,  Polri ada juga yang di lapangan," ungkap Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, dr Anung Sugihantono, M.Kes di kantornya, Selasa 2 Oktober 2018.

Anung mengatakan bahwa nantinya penanganan di tiap titik pengungsian akan berbeda, tergantung dengan kondisi dari korban terdampak. Nantinya, hal tersebut akan menjadi informasi awal untuk menurunkan bantuan kesehatan lainnya.

Gunung Ruang Erupsi, Pemkab Sitaro Tetapkan Tanggap Darurat Selama 14 Hari

Secara umum, Anung juga menjelaskan, beberapa saat setelah terjadi bencana tersebut, pihak Kemenkes segera mengerahkan 112 tenaga kesehatan Nusantara Sehat yang ada di Palu. Anung menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan unsur tenaga kesehatan di daerah.

"Untuk masa tanggap darurat memang lebih banyak melakukan bantuan evakuasi, pertolongan pertama termasuk penanganan kesehatan secara umum," kata Anung.

Badan Geologi: Potensi Tsunami Akibat Gunung Ruang Bisa Setinggi 25 Meter

Nantinya 112 tenaga kesehatan dari Nusantara Sehat juga akan dimobilisasi untuk memberikan layanan psikologis. Seperti diketahui, hingga pukul 13.00 WIB, Selasa, 2 Oktober 2018, jumlah korban jiwa dalam bencana tersebut sudah mencapai 1.234 orang.

Dalam keterangan pers yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, korban luka berat 799 orang dan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara jumlah korban hilang tercatat sebanyak 90 orang.

"Data terbaru sampai pukul 13.00 wib, ada 1.234 orang meninggal dunia. Korban itu di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong," kata Sutopo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya