- ANTARA FOTO/Darwin Fatir
VIVA – Gempa dan tsunami yang menghantam Donggala dan Palu menyisakan duka yang tak terhingga. Tak sedikit korban yang selamat harus berjuang menjalani proses penyembuhan demi bertahan hidup.
"Prinsip dasar penanganan korban gempa: jenazah yang ditemukan segera dikubur, korban luka atau sakit segera diobati, dan masyarakat di pengungsian harus tetap sehat," ujar Advisor Tim Medis FKUI/RSCM-UI, dr.Ari F Syam,
Berikut 8 upaya kesehatan di lingkungan para pengungsi yang dipaparkan oleh dokter Ari, dikutip VIVA pada Selasa 2 Oktober 2018.
1. Makan dan minum
Para pengungsi harus mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian, ini juga membuat mereka tenang karena kebutuhan hidup dasarnya dipenuhi. Pengadaan sembako pada lokasi pengungsian dengan jumlah besar harus dikawal oleh militer.
2. Dapur dan air bersih
Dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masak dan minum. Usahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar.
3. Alas tidur yang memadai
Usahakan agar kondisi tempat pengungsian dibuat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam.
4. Kebersihan lingkungan
Kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah di sekitar lokasi pengungsian. Termasuk bangkai binatang harus dikubur untuk menjaga lingkungan pengungsian tetap sehat.
5. Persediaan air cukup
Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi .
6. Suplemen tambahan
Para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral mengingat keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
7. Terapi trauma
Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak.
Untuk pasien usia lanjut perlu adanya kegiatan seperti alat sulam, melakukan aktifitas pengajian bersama-sama dan lainnya yang membuat para orang usia lanjut ini tetap selalu berpikir.
Acara-acara kesenian yang menjadi favorit masyarakat sekitar juga diusahakan hadir secara berkala untuk mengatasi kejenuhan dan mengurangi kesedihan para pengungsi.
8. Tempat ibadah
Sarana dan prasarana untuk ibadah harus diadakan agar masyarakat bisa berkesempatan untuk berdoa dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan ini.