Pasien Hipertensi dan Diabetes Naik, Orang Indonesia Sering Makan Enak

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA – Prevalensi penyakit menular seperti lSPA, malaria dan diare pada balita mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil Riskesdas 2013. Sementara, Penyakit Tidak Menular (PTM) mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013 antara lain kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Berdasarkan Riskesdas 2018 Prevalensi lSPA turun dari 13.8 persen menjadi 4.4 persen, malaria turun dari 1.4 persen menjadi 0.4 persen. Sama halnya dengan diare pada balita juga turun dari 18,5 persen menjadi 12.3 persen.

Kecenderungan penurunan itu berbanding terbalik dengan prevalensi PTM yang meningkat drastis. Prevalensi kanker naik dari 1.4 persen (Riskesdas 2013) menjadi 1,8 persen, prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10.9 persen dan penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, diabetes melitus naik dari 6.9 persen menjadi 8.5 persen. Sama halnya dengan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25.8 persen menjadi 34.1 persen.

"Penyakit tidak menular seperti Diabetes melitus dan hipertensi cenderung naik. Ini salah satunya disebabkan pola makan yang selalu enak," ujar Menkes Nila Moeloek, di Gedung Kemenkes RI, Jumat 2 November 2018.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Selain itu, kenaikan prevalensi penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup antara lain merokok, konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan sayur. Sejak tahun 2013 prevalensi merokok pada remaja (10-18 tahun) terus meningkat yaitu 7.2 persen (Riskesdas 2013) 8.8 persen (Sirkesnas 2016) dan 9.1 persen (Riskesdas 2018).

Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3 persen menjadi 3.3 persen. Demikian juga proporsi aktivitas fisik kurang juga naik dari 26.1 persen menjadi 33.5 persen dan 0.8 persen mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan.

Hal lainnya adalah proporsi konsumsi buah dan sayur kurang pada penduduk usia lebih atau sama dengan 5 tahun. Hasil yang didapat masih sangat bermasalah yaitu sebesar 95.5 persen penduduk yang konsumsi sayur dan buah kurang dari 5 porsi per hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya