Tumit Pecah dan Kering Bisa Jadi Berbahaya, Ini Sebabnya

Ilustrasi kaki.
Sumber :
  • pixabay/Olivera Comunicacao

VIVA – Berbagai aktivitas keseharian dapat menyebabkan tumit menjadi kering dan pecah-pecah. Dimulai dari tidak mengenakan alas kaki di rumah sekalipun, sehingga tumit bergesekan dengan lantai. 

Harus Dicegah Sejak Dini, Inilah Masalah Kulit yang Rentan Dialami oleh Wanita Hamil

Tak hanya itu, tumit kering dan pecah-pecah juga bisa disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang tidak tepat, kulit yang kering karena iklim (suhu dingin atau kelembapan rendah), hingga kulit terpapar detergen sehingga merusak lapisan pelindung kulit. Jika tidak diatasi, kondisi ini akan menyebabkan tumit menjadi luka. 

Bagian tumit memiliki stratum korneum (lapisan tanduk) yang merupakan lapisan kulit yang paling luar dan bagian dari epidermis. Stratum korneum paling tebal pada telapak kaki dan paling tipis pada pelupuk mata, pipi, dan dahi.

Olla Ramlan Tegaskan Unggahan Minta Tolong di Instagram Berasal dari Hati Terdalam

Lapisan ini tersusun atas sel-sel mati yang mudah mengelupas. Stratum korneum berfungsi sebagai pertahanan kulit yang melindungi kulit dari cidera maupun berbagai patogen. 

Bagian ini mengandung pelembap alami yang mengontrol kelembapan pada kulit. Kehilangan pelembap alami pada kulit mengakibatkan berkurangnya kelembapan di stratum korneum, sehingga kulit menjadi kering, kasar, hingga bersisik.

7 Alasan Skincare dari Korea Selatan Diminati di Indonesia

Kulit yang kering kehilangan fleksibilitasnya dan rentan menjadi pecah-pecah. Kulit yang pecah-pecah bukan hanya mengganggu penampilan tapi juga sebagai tempat masuknya bakteri, jamur, atau bahkan virus yang berujung pada luka atau infeksi. Hidrasi yang cukup pada bagian stratum korneum amat penting untuk menjaga kesehatan kulit. 

"Untuk mempertahankan kelembapan alami pada kulit, penggunaan krim mengandung urea disarankan oleh para ahli,” kata Yosi Krisyanti selaku Business Unit Manager Skin Care Sato Hakubi dikutip dari siaran pers “Talkshow Solusi Tepat untuk Kulit Pecah-pecah’ yang diadakan Sato PASTARON, Senin 19 November 2018.

Urea dikenal sebagai keratolitik atau penghancur zat keratin yang terdapat pada kulit. Zat ini berfungsi menarik dan menahan air serta membantu memperbaiki hidrasi pada stratum korneum dan menurunkan transepidermal water loss (TEWL).

Urea sudah digunakan hampir 100 tahun sebagai pelembap pada kasus ichytosis, serosis, dan atopik dermatitis. "Sato PASTARON (Ultra Hydrating Cream) yang diproduksi Sato Pharmaceutical, Tokyo, Jepang, mengandung urea 20 persen yang memiliki aktivitas keratolitik," ujar Yosi.

Kandungan lain yang ampuh menghidrasi kulit tumit mencakup Tocopherol Acetate (vitamin E) yang berfungsi sebagai antioksidan serta distribusi vitamin E di dalam kulit. Adapun Dipotassium Glycyrrhizinate (akar manis) sudah digunakan sejak dahulu untuk pengobatan herbal pada permasalahan kulit. 

Sementara itu, kandungan Squalene pada produk ini sebagai emollient (melembutkan) dan sangat baik apabila digunakan sebagai basis krim. Di mana krim akan cepat terserap ke dalam lapisan kulit dan mudah diratakan. Di samping juga sebagai antioksidan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya