Pentingnya Operasi Katarak untuk Cegah Kebutaan

Ilustrasi mata.
Sumber :
  • pixabay/Twnynina

VIVA – Katarak merupakan salah satu penyakit yang bisa mengakibatkan kebutaan total penderita. Bahkan, angka kebutaan yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia, paling banyak diakibatkan oleh penyakit ini.

Cegah Kebutaan, BNI Gelar Operasi Katarak di Indonesia Timur

Katarak adalah sebuah kondisi gangguan pada lensa mata, yang menyebabkan penglihatan kabur. Katarak menyebabkan protein pada mata berkurang, sehingga membuat lensa mata tidak dapat meneruskan cahaya sebagaimana mestinya.

Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek, mengatakan bahwa katarak merupakan penyumbang terbesar kebutaan di Indonesia yang hampir mencapai 60 persen, di mana usia lanjut menjadi salah satu faktor pemicunya.

BNI-Kemenkes Berikan Bantuan Peralatan untuk RS Apung doctorSHARE

Pada umumnya, katarak susah dicegah. Namun, lanjut Nila, bukan berarti tidak ada jalan untuk dihindari. Salah satu yang bisa dicegah adalah kebutaan, karena katarak dan bisa dihindari dengan cara dioperasi.

Perlu diketahui bahwa kebanyakan orang memiliki penglihatan yang lebih baik setelah menjalani operasi katarak. Semakin lama menunda operasi, maka semakin kecil kemungkinan penglihatan bisa kembali normal. Operasi katarak juga terbilang jarang menimbulkan efek samping atau komplikasi serius.

Wapres Ma'ruf Apresiasi Operasi Katarak yang Digelar MIND ID di Mimika, Puluhan Warga Ikut Serta

"Operasi katarak adalah operasi paling efektif, paling efisien, paling menimbulkan benefit paling tinggi daripada tindakan prosedur lainnya, sehingga orang yang tadinya tidak produktif jadi produktif lagi," kata dia, dalam keterangannya, Minggu, 16 Desember 2018.

Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun kasus baru buta katarak akan selalu bertambah sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk atau kira-kira 250 ribu orang per tahun.

Sementara itu, kemampuan untuk melakukan operasi katarak setiap tahun diperkirakan baru mencapai 180 ribu per tahun, sehingga setiap tahun selalu bertambah backlog katarak sebanyak 70 ribu.

Salah satu wilayah yang menjadi perhatian terhadap penyakit ini adalah Provinsi Kalimantan Barat.

Setidaknya, empat kabupaten di provinsi tersebut warganya merasakan operasi katarak gratis yang digelar pada 14-15 Desember 2018 melalui kegiatan bakti sosial (baksos). Keempat kabupaten tersebut adalah Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, dan Sekadau.

Menurut Komandan Resor Militer 121/Alambhana Wanawai Sintang, Kolonel (Inf) Bambang Trisnohadi, pihaknya mendukung kegiatan bakti sosial ini dengan menerjunkan personel untuk mencari pasien yang akan diobati.

“Kegiatan baksos operasi katarak kali ini juga sekaligus bertepatan dengan peringatan Hari Juang Kartika TNI-AD yang diperingati setiap tanggal 15 Desember. Kami melibatkan dokter dan perawat dari personel kami untuk membantu masyarakat selama baksos operasi katarak berlangsung,” ucap Bambang.

Dari hasil screening terhadap 1.000-an calon pasien, kata Bambang, sebanyak 238 orang dinyatakan lolos tahap screening dan menjalani operasi pada 14 dan 15 Desember kemarin.

Besarnya jumlah peserta operasi katarak ini menunjukkan antusiasme warga yang tinggi untuk mendapatkan pelayanan operasi katarak.

Sementara itu, Susanto Yang, chief executive officer (CEO) Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Kalimantan Barat, menambahkan, baksos ini bertujuan untuk menjangkau masyarakat yang ingin operasi katarak, namun terkendala jarak dan keterbatasan pelayanan dari pusat kesehatan setempat.

"Kegiatan ini juga merupakan perluasan dari program kepedulian 5 kilometer. Lewat program ini, masyarakat dalam radius 5 kilometer dari area operasi kami diharapkan terbebas dari sejumlah penyakit seperti katarak," ujar Susanto. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya