Jangan Sepelekan Nyeri Perut, Bisa Jadi Gangguan Pankreas

Ilustrasi sulit kentut.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Pankreas adalah salah satu organ tubuh yang memiliki peranan penting untuk menjalankan fungsi dari endokrin dan eksokrin. Endokrin bertugas mengeluarkan hormon insulin kemudian akan mengubah gula menjadi sumber energi bagi tubuh. Sedangkan eksokrin adalah kelenjar yang berfungsi mengeluarkan enzim, seperti misalnya kelenjar lendir, kelenjar minyak, kelenjar air mata, dan sebagainya.

Pankreas Pecah Diduga gegara Di-bully Teman, Siswi SD di Lamongan Meninggal

Dr. Fajar Firsyada, Sp.B(k)BD – Dokter Spesialis Bedah Digestif dari Rumah Sakit Awal Bros Bekasi Barat menjelaskan bahwa penyakit pankreas terjadi akibat adanya gangguan fungsi endokrin atau eksokrin dari organ pankreas.

“Apabila ada gangguan endokrin pankreas, salah satunya adalah insulin yang menyebabkan penyakit diabetes mellitus dan bilamana terjadi gangguan fungsi eksokrin dapat menimbulkan penyakit seperti pankreastitis,” ujar Fajar dalam rilis RS Awal Bros Bekasi Barat, Kamis, 20 Desember 2018.

9 Karbohidrat yang Sehat dan Aman untuk Penderita Diabetes, Bebas Khawatir Gula Darah Naik!

Penyebab dan gejala penyakit pankreas sendiri tergantung pada jenis penyakit pankreas, seperti diabetes mellitus (DM) apabila terdapat keluhan klasik 3P (poliuri, polidipsi, polifagi). Poliuri adalah sering berkemih terutama pada malam hari, polidipsi adalah rasa haus terus menerus, dan polifagi adalah makan yang berlebihan.

Selain itu, pada pemeriksaan laboratorium terdapat peningkatan kadar gula darah puasa dan peningkatan Hba1c.

Disfungsi Ereksi Bukan Cuma Masalah Pria Tua! Kenali 5 Faktor Pemicunya di Usia 20-an

Kemudian pankreastitis apabila ditandai dengan nyeri pada perut khususnya di daerah epigastrium dan ditandai dengan peningkatan kadar amilase dan lipase darah.

Untuk menghindari atau mencegah penyakit pankreas ini, Fajar menyarankan untuk membatasi atau mengurangi makanan yang tinggi karbohidrat atau gula, sehingga beban kerja pankreas tidaklah berat.

“Mulai kurangi makanan berkarbohidrat untuk mengurangi risiko diabetes mellitus. Sedangkan pada kasus pankreastitis ini, fungsi eksokrin dan endokrin diistirahatkan dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat dan kurangi lemak,” ucapnya.

Jika seseorang sudah mengalami gangguan pankreas, maka pengobatan yang dilakukan adalah pengobatan yang sesuai dengan jenis masalah di pankreasnya. Misalnya pada kasus DM, terapinya termasuk pada pengaturan makan dan olahraga yang teratur. Namun, bila penyakit pankreas itu berupa tumor atau kanker, maka pengobatannya dengan cara operasi. (zzo)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya