2 Gangguan Ginjal yang Harus Diwaspadai

Ilustrasi ginjal.
Sumber :
  • wikybrew

VIVA – Ginjal, salah satu organ vital bagi manusia memang memiliki ukuran yang kecil. Ginjal memiliki ukuran sama dengan kepalan tangan masing-masing individu. Beratnya hanya 160 gram. Meski kecil, namun ginjal memiliki fungsi yang sangat besar.

Picu Gangguan Ginjal Hingga Kejang, 4 Merek Jamu Disita BPOM

Ginjal merupakan organ pembersih darah dari limbah atau sisa metabolisme sel. Setiap menit, ada 100-125 mililiter darah yang melewati ginjal. Darah ini kemudian di-filter, zat penting tetap dipertahankan dalam tubuh, sedangkan zat yang tidak penting dikeluarkan melalui air seni.

Ginjal juga berfungsi menjaga cairan tubuh atau elektrolit. Ginjal bekerja tanpa henti, meski kita dalam keadaan tidur. Selain itu, ginjal berfungsi memproduksi hormon. Salah satunya hormon eritropoietin yang membantu memproduksi sel darah merah, mengatur kesehatan tulang, dan tekanan darah. 

5 Produsen Nakal Obat Tradisional-Suplemen Bahayakan Ginjal, Disanksi BPOM

Dengan begitu banyak dan pentingnya fungsi ginjal, bisa dibayangkan bagaimana dampak buruknya bila terjadi gangguan di dalamnya.

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr. Aida Lydia, PhD., SpPD-KGH menjelaskan, ada dua gangguan pada ginjal, yaitu gangguan ginjal akut atau yang terjadi mendadak dalam hitungan jam atau hari, dan gangguan ginjal kronik atau yang terjadi menahun dan lambat.

Pemprov DKI: Pasien Suspek Gagal Ginjal Tak Lagi Dirawat Usai Dinyatakan Negatif

"Gangguan ginjal akut bisa pulih kembali karena sel baru saja mengalami gangguan. Bisa dipulihkan asal penyebabnya diatasi," ujar Aida dalam acara seminar World Kidney Day di JS Luwansa, Jakarta, Rabu 13 Maret 2019.

Namun, jika gangguan ginjal sudah terjadi lama sulit untuk dipulihkan kembali. Tapi, bukan berarti tidak bisa dilakukan apa pun. Yang bisa dilakukan adalah mencegah laju progresivitasnya ke tahap selanjutnya. Caranya adalah dengan mengontrol faktor risiko.

Cari tahu faktor risiko apakah ada riwayat hipertensi, diabetes, atau riwayat keluarga yang mengalami gangguan ginjal. Penyakit ginjal memang tidak diawali dengan gejala, bahkan seringkali tanpa gejala. Namun, bila tak terdeteksi dini, akan timbul penurunan fungsi yang tidak sempat lagi diberikan pengobatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya