Tekan Biaya Pengobatan, Indonesia Butuh Produsen Obat Kanker Lokal

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Biaya pengobatan yang mahal seringkali menjadi salah satu tantangan bagi para penderita kanker. Padahal, penyakit kanker membutuhkan penanganan yang intensif. 

BPOM Beri Izin Edar Obat Anti Kanker Darah Pertama Produksi Indonesia

Tetapi sayangnya beberapa obat kanker yang ada pada saat ini masih merupakan obat impor dengan harga yang tinggi. Tingginya harga obat kanker menyebabkan adanya pembebanan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sementara itu, jumlah penderita kanker di Indonesia sendiri juga terus meningkat. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi penyakit kanker di Indonesia mengalami kenaikan dari 1,4 persen (RISKESDAS 2013) menjadi 1,8 persen.   

Khasiat Daun Sirsak, Turunkan Kolesterol Hingga Bantu Obati Kanker

Saat meresmikan PT CKD Otto Pharmaceuticals, Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek menyebut bahwa Indonesia sangat membutuhkan industri farmasi terutama yang memproduksi produk onkologi oleh produsen lokal.  

Produksi produk onkologi oleh produsen lokal diharapkan dapat meminimalisasi biaya pengobatan, sehingga pasien kanker mendapatkan pengobatan yang optimal.    

Guru Besar Unair Temukan Cara Atasi Kanker dengan Teh Hijau

"Indonesia pada saat ini sangat membutuhkan industri farmasi terutama yang memproduksi produk onkologi oleh produsen lokal sehingga dapat meminimalisasi biaya pengobatan, dan pasien kanker mendapatkan pengobatan yang optimal,” kata Menkes dalam siaran pers yang diterima VIVA, Kamis, 11 Juli 2019.

Ia berharap bahwa fasilitas produksi produk onkologi dapat meningkatkan ketersediaan produk onkolog. Selain juga mempermudah akses pasien akan pengobatan yang terjangkau, 
 

Ilustrasi vitamin/obat.

BPOM Sebut Obat Anti Kanker Pertama Produksi RI Minim Efek Samping

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahwa produk obat anti kanker yang bersifat biomonoklonal ini diproduksi dengan minim efek samping serta harga relatif terjangkau.

img_title
VIVA.co.id
31 Januari 2023