Pentingnya Upaya Multi Sektor untuk Atasi Tuberkulosis

Ilustrasi batuk
Sumber :

VIVA – Tuberkulosis atau TB masih menjadi salah satu penyakit yang mengancam Indonesia. Oleh sebab itu, perlu usaha bersama dari berbagai sektor, termasuk sektor swasta untuk mengupayakan model baru dalam mengatasi masalah TBC di Indonesia.

AS Donasikan US$1,6 Juta untuk RS Muhammadiyah

Ketua Dewan Pembina Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Arifin Panigoro mengatakan TBC juga berdampak pada sektor swasta. Pada skala makro, suatu korporasi dapat mengalami penurunan produktivitas akibat kematian prematur dan kesakitan yang dialami oleh pekerja karena TBC.

Selain itu, bonus demografi yang diprediksikan menjadi generasi emas Indonesia akan berbalik menjadi bencana jika kita tidak bermitra untuk mengakhiri TBC.

Bukan Hanya COVID-19, Penyakit Ini Juga Tak Kalah Mematikan

“Dari sektor swasta, harus jelas bahwa kita (swasta) ini ingin bekerja sebagai pendukung pemerintah. Dari Stop TB Partnership Indonesia melihat bahwa tugas pemerintah sampai pada tahap tertentu,” kata Arifin dalam dalam siaran pers yang diterima VIVA, Senin 5 Agustus 2019.

Menurutnya, TBC ini perlu ‘dikeroyok’ dan peran swasta akan banyak dalam membantu pemerintah. Di sisi lain STPI harus mencari sesuatu yang baru.

Pemuda di Tebet Gantung Diri Diduga Sakit TBC Bertahun-tahun

“Kita (STPI) menggandeng organisasi yang sudah lama berjalan untuk mengatasi masalah TBC, tapi kita mencari model baru. Mudah-mudahan akhir tahun kita (STPI) sudah punya model perbaikan TBC,” katanya.

Menteri kesehatan menambahkan, TBC merupakan masalah Nasional dan tentu Kemenkes tidak mungkin bergerak sendiri. Tahun lalu di sidang PBB, TBC menjadi salah satu pembahasan.

“Kalau sudah menjadi pembahasan di sidang PBB artinya masalah itu harus segera diselesaikan. Kita perlu kerjasama dengan berbagai sektor untuk mengatasi masalah TBC ini,” kata Menkes Nila. (nda)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya