Insomnia Bisa jadi Salah Satu Gejala Penyakit Kronis

Ilustrasi kurang tidur
Sumber :
  • Instagram/@copperchill

VIVA – Selain mengatur pola makan yang sehat, menjaga kesehatan tubuh dengan mengatur waktu istirahat juga sangat dibutuhkan. Tapi, seiring dengan bertambahnya usia, waktu istirahat seseorang semakin berkurang. Salah satu kendala yang menyebabkan waktu istirahat berkurang, umumnya karena kerja hingga larut malam. Hal ini, seringkali menimbulkan masalah gangguan tidur atau bahkan insomnia.

Bisakah Insomnia Menyebabkan Diabetes? Ini Penjelasannya

Kebiasaan kerja hingga larut malam, mau tak mau mengubah pola tidur seseorang. Bukan hanya karena pekerjaan saja, gangguan tidur atau bahkan insomnia, juga kerap dialami orang dengan lanjut usia. Lalu sebenarnya apa si yang disebut dengan gangguan insomnia?

dr. Imam dari Ayo Hidup Sehat, tvOne menjelaskan bahwa insomnia itu berkaitan dengan terganggunya siklus tidur yang bisa terjadi tiga kali dalam seminggu mengalami gangguan tidur.

Hati-hati Insomnia Bisa Picu Diabetes

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa salah satu faktor seseorang mengalami insomnia lantaran faktor keturunan. Dia menyebut bahwa faktor primer dari insomnia lantaran penyakit bawaan atau keturunan, faktor ini yang bisa menyebabkan seseorang insomnia.

"Banyak sekali faktor ada primer dan sekunder, faktor primer ini penyakit bawaan atau turunan bisa sebabkan insomnia. Insomnia juga menandakan seseorang memiliki gejala penyakit tertentu salah satunya penyakit kronis," lanjut dia.

Sering Insomnia? Coba 10 Lagu Korea yang Enak Didengar Buat Tidur

Tidak sampai di situ, banyak di kalangan masyarakat yang berasumsi bahwa gangguan tidur atau insomnia ini berkaitan dengan gangguan kecemasan pada seseorang. Yang mana seseorang mencemaskan sesuatu yang membuat mereka akan sulit untuk memejamkan mata.

Asumsi tersebut pun dibenarkan oleh dr. Imam. Dia menilai, dalam tubuh manusia terdapat pusat tidur untuk terbangun atau terjaga. "Jadi ketika seseorang yang memiliki gangguan kecemasan dia akan paranoid ketika ingin tidur entah takut dibunuh orang atau takut dirampok ketika tidur, hal ini yang menyebabkan dirinya akan selalu terjaga, makanya dia insomnia," kata dia.

Nah untuk mengatasi insomnia, ada beberapa tips dari dr. Imam yang bisa diterapkan di rumah. Pertama jadikan tempat tidur sesuai dengan fungsinya. Jangan makan atau mengerjakan sesuatu di atas tempat tidur.

Kedua sebelum mengantuk jangan pergi ke tempat tidur. Atur jarak 15 hingga 20 menit sebelum naik ke tempat tidur. Ketiga jika mengalami kesulitan tidur lakukan aktivitas santai untuk relaksasi bukan menyalakan tv atau radio karena akan menyebabkan kesulitan tidur. Nah dari beberapa tips ini, jika sudah dilaksanakan namun masih juga mengalami insomnia, segera lakukan konsultasi ke dokter. (nsa)

Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.

Penyintas COVID-19 Rentan Alami Gangguan Tidur, Ini Alasannya

Kondisi yang dinamakan post-covid syndrome ternyata tak hanya menyerang fisik, tetapi juga mental penyintas COVID-19. Simak penjelasannya berikut ini.

img_title
VIVA.co.id
11 Januari 2022