Turunkan Kualitas Hidup, Ini Cara Cegah Penyakit Oftalmopati Graves
- Pixabay/Pexels
VIVA – Penyakit Oftalmopati Graves (OG) bagi sebagian orang mungkin adalah suatu penyakit yang jarang terdengar. Tetapi penyakit OG sendiri sebetulnya merupakan bagian dari penyakit tiroid.
Dilansir laman health, OG adalah salah satu jenis gangguan pada sistem kekebalan tubuh yang menjadi penyebab umum hipertiroidisme atau produksi hormon tiroid berlebih.
Pada penderita Graves, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh malah menyerang kelenjar tiroid (autoimun). Hal ini membuat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang lebih banyak dari yang dibutuhkan tubuh.
Kadar hormon tiroid yang terlalu banyak dalam tubuh bisa menimbulkan gangguan serius pada jantung, otot, tulang, siklus menstruasi, mata, kulit, hingga masalah kesuburan.
Seperti diketahui penyakit tiroid secara keseluruhan merupakan salah satu dari dua masalah besar di bidang endokrinologi. Selain rendahnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini, penyakit tiroid dengan modalitas terapi yang relatif terbatas dan hasil pengobatannya pun masih belum memuaskan.
Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Dr. dr. Imam Subektl, SpPD-KEMD, juga mengungkapkan bahwa hal ini akan berdampak buruk dan menurunkan kualitas hidup. Ia mengatakan OG sendiri biasanya berdampak negatif dan jangka panjang pada pekerjaan, hobi dan fungsi psikososial pasien.
"Sebuah studi di Jerman, mendapati di antara pasien OG yang datang ke klinik terpadu tiroid-mata, melaporkan cacat pekerjaan yang signifnkan, cuti sakit, 36 persen, dinonaktifkan, 28 persen, pensiun dini, 5 persen, kehilangan pekerjaan, 3 persen,"kata Imam saat konferensi pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 14 Oktober 2019.
Meski demikian, penyakit tersebut sebetulnya bisa dicegah dengan tiga klasiflkasi tingkatan yaitu primer, sekunder, tersier. Merokok adalah faktor risiko terpenting timbulnya OG.
"Bukti kuat menunjukkan bahwa berhenti merokok adalah intervensi yang fundamental dalam hal pencegahan penyakit primer, sekunder, dan tersier. Oleh karena itu, pasien Graves, terlepas dari ada atau tidaknya OG dan keparahannya, harus dimotivasi untuk berhenti merokok," kata dia.