Berhubungan Seks Saat Menstruasi Bisa Hamil?

Ilustrasi bercinta.
Sumber :
  • Pexels/Burst

VIVA – Menstruasi merupakan suatu hal umum yang dialami perempuan dewasa setiap bulannya. Meski demikian, kebutuhan akan seks seringkali memang sulit untuk dibendung. 

Oleh sebab itu, banyak orang yang seringkali bertanya bisakah berhubungan seks saat masa menstruasi? Seperti dilansir dari Healthline, meskipun berhubungan seks saat menstruasi banyak yang enggan melakukan, namun sesungguhnya, bercinta ketika masa haid dapat menawarkan beberapa keuntungan, termasuk menghilangkan kram menstruasi.

Meski demikian penting juga untuk memahami efek samping berhubungan seks saat menstruasi. Hal pertama yang mesti kamu sadari, darah menstruasi dapat mengenai pasangan, dan selimut, terutama jika memiliki aliran darah yang deras.

Baca Juga: Dokter Anestesi Kejebak Banjir, Rifky Balweel Panik

Selain mengotori tempat tidur, pendarahan dapat membuat kamu merasa cemas. Kecemasan membuat kekacauan dapat menghilangkan sebagian atau seluruh kesenangan dari seks.

Kekhawatiran lain tentang berhubungan seks selama menstruasi adalah risiko penyebaran infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV atau hepatitis.  Virus ini hidup dalam darah, dan mereka dapat menyebar melalui kontak dengan darah menstruasi yang terinfeksi.  Menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks dapat mengurangi risiko penyebaran atau penularan IMS.

Jika kamu berencana untuk melakukan hubungan seks selama menstruasi dan kamu mengenakan pembalut, kamu harus melepasnya terlebih dahulu. Lalu, yang sering jadi tanda tanya, bisakah kehamilan terjadi?

Jika kamu tidak menginginkan kehamilan, menggunakan alat kontrasepsi adalah ide yang baik, tidak peduli meski kamu sedang dalam siklus menstruasi. Kemungkinan kamu hamil lebih rendah selama menstruasi, tetapi hal itu bisa saja terjadi.  

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Kamu kemungkinan besar akan hamil selama ovulasi, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi dimulai.  Namun panjang siklus setiap perempuan berbeda, dan panjang siklus kamu dapat berubah setiap bulan.  Jika kamu memiliki siklus menstruasi pendek, risiko kamu hamil selama menstruasi kamu lebih tinggi.

Pertimbangkan bahwa sperma dapat tetap hidup dalam tubuh hingga tujuh hari. Jadi, jika kamu memiliki siklus 22 hari dan mengalami ovulasi segera setelah menstruasi, ada kemungkinan akan mengeluarkan sel telur saat sperma masih dalam saluran reproduksi kamu.

Dokter Boyke Ungkap Ada Fetish Nyleneh, Terangsang Jika Cium Popok Bayi
Ayah, bunda dan buah hati

Gender Selection, Tren Pejuang Garis Dua untuk Anak Kedua

Dengan seleksi gender, calon orang tua yang merupakan para pejuang garis dua melalui melalui siklus bayi tabung dan memilih melakukan skrining genetik praimplantasi (PGS)

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024