Benarkah Batuk Tanda Tubuh Terinfeksi Virus Corona?

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Dunia tengah dihebohkan dengan wabah virus corona atau COVID-19 yang saat ini sudah menginfeksi puluhan negara. Salah satu kepanikan juga terjadi saat Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe kedapatan terbatuk-batuk saat berpidato di depan anggota parlemen, yang mana banyak publik khawatir pemimpin Negeri Matahari Terbit itu terserang virus mematikan corona.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Batuk-batuk memang menjadi salah satu gejala yang disebutkan saat positif terinfeksi virus corona. Meski begitu, batuk tak melulu menjadi tanda bahwa virus corona jenis baru itulah penyebabnya.

"Itu mitos, karena gejala yang terjadi pada saluran napas enggak semua karena infeksi. Seperti perokok lama, parunya rusak menyebabkan dia bisa batuk dan sesak. Yang penting waspada dengan gejala saluran napas itu agar dicari tahu penyebabnya," ujar Spesialis Penyakit Dalam, dr Suzy Maria Sp.PD di acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Rabu, 4 Maret 2020.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Selain batuk, demam yang terjadi pada tubuh juga disebut sebagai tanda gejala COVID-19. Hal ini juga yang membuat pemerintah memasang thermal scanner di berbagai pintu masuk negara, agar mereka yang terdeteksi demam bisa langsung dipantau lebih lanjut.

Namun, Suzy kembali menegaskan bahwa tak semua suhu tubuh yang meningkat berarti terinfeksi virus corona.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Suhu tubuh normal di pagi hari 37,3 derajat Celsius dan 37,8 derajat Celsius saat malam. Kalau infeksi virus, kecenderungan suhu tinggi seperti 39 derajat Celsius. Kalau infeksi bakteri, lebih pada suhu hangat," terangnya.

Lebih lanjut, Suzy menambahkan bahwa serangan virus yang spesifik menyerang sistem pernapasan seperti virus corona, ada kecenderungan gejala seperti sakit tenggorokan. Hal ini biasanya berlangsung cukup lama dan disertai gejala lainnya yang mendukung.

"Serangan virus sistem pernapasan akan menyerang bagian organ sistem pernapasan atas. Kita akan alami gejala seperti sakit menelan, pilek, demam serta bisa gejalanya berat sampai sesak napas," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya