Harus Imunisasi di Tengah Pandemi Corona, Bagaimana Caranya?

Imunisasi - vaksin DPT Difteri Tetanus Pertusis
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA – Sudah hampir tiga minggu kita dimbau oleh pemerintah agar bekerja, belajar dan beribadah di rumah guna memutus rantai penyebaran virus corona atau COVID-19. Bahkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memutuskan untuk memperpanjang masa status darurat bencana wabah Virus Corona COVID-19 hingga 29 Mei 2020. 

Dengan imbauan tersebut, kita diminta untuk tetap berada di rumah kecuali jika ada urusan mendesak, seperti urusan kesehatan dan membeli bahan makanan. Lalu, bagaimana jika sudah waktunya anak melakukan imunisasi? Bukankah itu tak kalah penting? 

Menurut konsultan Respirologi Anak, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, MSc, PhD, Sp.A(K), kegiatan imunisasi tidak terganggu dengan adanya COVID-19, namun harus disesuaikan dengan kondisi anak masing-masing. 

"Sudah ada rekomendasi dari WHO, IDAI, dan Kemenkes, bisa tetap dilakukan. Sesuai dengan jadwal anak sedari bayi jadi jangan ditunda agar tidak rentan infeksi, imunisasi timbulnya antibodi bukan yang pertama kali disuntik," ujarnya saat live di Instagram @idai_ig, Kamis 2 April 2020. 

Lebih lanjut dia mengatakan, Kemenkes mengimbau agar Puskesmas dan Posyandu tetap dibuka. Namun, supaya tidak sia-sia keluar rumah, para ibu harus membuat janji dan pastikan dulu tempat imunisasinya buka atau tidak. Cissy juga mengimbau agar para ibu tidak berkerumun saat membawa anaknya untuk imunisasi. 

"Jangan sampai ibu-ibu berkumpul di sana. Jadi tetap pakai masker ibunya dan jaga jarak fisik sampai 2 meter. Kalau bisa cari yang aman, bersih, dan luas, tidak bergerombol. Setelah suntik tunggu reaksi vaksin sekira 30 menit dan langsung pulang," lanjut dia. 

Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan dan diperhatikan ibu saat hendak membawa anaknya melakukan imunisasi saat musim wabah corona seperti sekarang ini? 

"Dibawa oleh orangtua enggak usah banyak-banyak keluarga. Ibunya saja misalnya dan dipastikan sehat, kalau ramai lebih baik tunggu tempat aman, tentunya faskes sudah ada protokol kesehatannya. Pastikan bayi dan ibu sehat. Pulangnya bisa ganti baju langsung dan dicuci, sama kalau pakai gendongan dimandikan atau dilap-lap, jika memerlukan," tuturnya. 

Kasus Polio Ditemukan di Jawa, Ini Penyebab dan Tindakan yang Harus Diambil untuk Mengatasinya

Cissy juga berpesan untuk tetap menjaga kesehatan bayi dan keluarga, tidak mengundur jadwal imunisasi dan melakukan semua jenis imunisasi sesuai jadwal. 

"Jika tidak memungkinkan karena kondisi kurang aman, bisa disusulkan, untuk semua jenis imunisasi. Konsul dengan dokter dan perhatikan jadwal, cuci tangan, dan makan gizi seimbang," tutup Cissy.

Kemenkes Laporkan 3 Kasus Polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur
Suntik vaksin

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Vaksin merupakan salah satu penemuan yang paling ampuh dalam mencegah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti. Dan imunisasi global juga telah menyelamatkan154 juta jiwa

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024