Obat Deksametason, Kurangi Kematian Pasien COVID-19

Ilustrasi vitamin/obat.
Sumber :
  • Freepik/topntp26

VIVA – Kalangan ilmuwan menyebut, deksametason, obat steroid yang murah dan banyak digunakan, telah menjadi obat pertama yang terbukti dapat menyelamatkan hidup pasien COVID-19. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Hasil uji coba yang diumumkan pada Selasa kemarin menunjukkan bahwa deksametason, yang digunakan untuk mengurangi peradangan pada penyakit lain, dapat mengurangi tingkat kematian sekitar sepertiga di antara pasien COVID-19 yang sakit parah dan dirawat di rumah sakit. 

Hasil penelitian menunjukkan, obat ini harus segera menjadi obat standar pada pasien COVID-19 dengan kasus penyakit yang parah. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Ini adalah hasil yang menunjukkan bahwa jika pasien yang memiliki COVID-19 dan menggunakan ventilator atau oksigen diberikan deksametason, itu akan menyelamatkan nyawa dan dengan biaya yang sangat rendah," kata Martin Landray, Profesor di Universitas Oxford, yang memimpin penelitian, dikutip Times of India, Rabu 17 Juni 2020. 

Peneliti utama, Peter Horby, mengatakan deksametason adalah satu-satunya obat yang sejauh ini terbukti dapat mengurangi angka kematian secara signifikan. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Ini adalah terobosan besar. Deksametason tidak mahal, sudah tersedia dan dapat segera digunakan untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia," kata dia. 

Dalam percobaan yang diberi nama recovery ini, para ilmuwan membandingkan hasil sekitar 2.100 pasien yang secara acak diminta untuk mengonsumsi obat steroid tersebut, dengan 4.300 pasien yang tidak mengonsumsi obat itu. 

Hasilnya, 1 dari 8 kematian pasien COVID-19 berventilator dapat dicegah setelah menjalani pengobatan dengan deksametason. Dan 1 dari 25 pasien COVID-19 juga sembuh setelah mengonsumsi obat tersebut serta menggunakan oksigen. 

Nick Cammack, seorang ahli COVID-19 di badan amal kesehatan global, Wellcome Trust, mengatakan, temuan itu akan mengubah dampak pandemi COVID-19 pada kehidupan dan ekonomi di seluruh dunia. 

"Kehidupan yang tak terhitung jumlahnya akan diselamatkan secara global," kata dia dalam sebuah pernyataan. 

Percobaan recovery pertama diluncurkan pada April 2020 lalu, yang menjalani uji klinis acak untuk menguji berbagai pengobatan potensial untuk COVID-19, termasuk deksametason dosis rendah dan obat malaria hydoxycholoroquine.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya