Tanda Kecanduan Seks, Selingkuh Hingga Sewa Prostitusi

Ilustrasi bintang porno.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kecanduan tak hanya terjadi karena pengaruh makanan atau obat saja. Seks ternyata juga bisa menimbulkan kecanduan. Hal ini diakibatkan dorongan seks yang tinggi dan tak bisa dikendalikan pada sebagian orang.

Mengenal Dickmorphia, Istilah Bagi Kaum Pria yang Khawatir dengan Ukuran Penis Kecil

Kecanduan seks bukan melulu tentang berselingkuh, menonton pornografi, mengambil bagian dalam kencan online, obrolan atau situs seks atau menggunakan pekerja seks. Namun, kuncinya terletak pada kata 'sering' di tiap perilaku itu.

Lantas, bagaimana mengenali apakah kamu atau seseorang yang kamu kenal, mengidap kecanduan seks atau hanya sekadar gairah seks yang tinggi? Dan, kapan itu menjadi masalah?

Dokter Boyke Ungkap Fetish Seks dengan Mayat hingga Penyebabnya

Pakar hubungan dan masalah seks, Mig Bennet, memaparkan hal tersebut dalam laman Daily Star. Hal paling utama yang terasa adalah saat perilaku seks yang dilakukan menghambat aktivitas normal yang biasa dilakukan. "Jika itu mempengaruhi kehidupan kamu secara negatif dan kamu ingin berhenti tetapi tidak bisa, maka kamu memiliki masalah. Tanda-tanda lain dari kecanduan seksual biasanya melibatkan kerahasiaan dan kebohongan, rasa malu dan penurunan kinerja seksual," papar Mig.

Baca Juga: Klepon Jadi Trending Disebut Kue Tidak Islami, Yuk Intip Resepnya

Dokter Boyke Ungkap Ada Fetish Nyleneh, Terangsang Jika Cium Popok Bayi

Lebih lanjut, ini bisa menjadi masalah besar karena dapat merusak hubungan kamu dengan pasangan, anak-anak dan keluarga besar. Bahkan, memengaruhi pekerjaan, saldo bank dan kesehatan mental dan fisik, apalagi jika kamu tertular penyakit seksual.

Dia menjelaskan bahwa perilaku seksual kompulsif sebenarnya bukan tentang seks, atau kebutuhan seksual terpenuhi sama sekali. Dengan kata lain, makan berlebihan secara obsesif bukan berarti merasa kelaparan.

“Pecandu menjadi tergantung pada tingginya (perilaku) yang diciptakan dan rasa tenang yang meningkat, seperti obat dan bukan berasal dari aktivitas seks itu. Tindakan seksual yang sebenarnya, sering kali mengecewakan dan klien menggambarkan perencanaan dan persiapan sebagai hal yang lebih memacu adrenalin."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya