Vaksinasi COVID-19 Diprediksi Februari 2021, Berapa Biayanya?

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Freepik/jcomp

VIVA – 1,2 juta dari 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari produsen Sinovac, yang tiba di Tanah Air pada Minggu, 6 Desember 2020, saat ini sudah berada di gudang penyimpanan Bio Farma yang ada di Bandung.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Untuk vaksinasi COVID-19 sendiri diprediksi akan diberikan kepada masyarakat jika sudah mendapatkan izin edar penggunaan darurat (Emergency Authorized Use) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Desember Ini, 15 Juta Bahan Baku Vaksin COVID-19 Tiba di Indonesia

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

"Kita harus menunggu izin BPOM untuk Emergency Autorized Use," kata Coorporate Communication Bi Farma, Iwan Setiawan dalam virtual conference, Selasa, 8 Desember 2020.

Dijelaskan Iwan, pemberian izin penggunaan darurat itu diprediksi akan keluar pada akhir Januari 2021. Hal ini didasarkan pada review hasil uji klinis tahap 3 yang saat ini masih berlangsung di Bandung. Nantinya, ketika EAU ini sudah didapatkan pada Januari 2021, maka vaksinasi bisa dilakukan pada Februari.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Untuk dapat EAU ini diperkirakan akhir Januari 2021. Kalau Januari keluar, berarti Februari sudah dilakukan," jelas dia.

Lalu, berapa biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat untuk vaksin ini? Dijelaskan Iwan, bahwa vaksinasi ini terbagi menjadi dua, yakni vaksinasi program pemerintah dan vaksinasi mandiri.

"Memang kalau yang kemarin kita sampaikan terkait harga yang diberikan pemerintah Rp200 ribu per dosis. Dan untuk vaksinasi ini diberi dua kali dosis jadi Rp400 ribu per orang," jelas Iwan.

Namun, untuk program vaksinasi mandiri sendiri, Iwan menyebut, pihaknya belum bisa merinci harga per sekali suntikan vaksin COVID-19. Hal ini lantaran untuk vaksin mandiri ini berbeda dengan vaksin dari program pemerintah.

"Kami masih belum bisa menyampaikan, karena mandiri berbeda dengan yang program pemerintah. Nama vaksinnya juga beda, kemasan beda. Ada yang single, ada yang multi-dose. Ini akan mempengaruhi harga. Ini (vaksin mandiri) akan berbeda dari program vaksin pemerintah," jelas Iwan.

Seperti diketahui, jumlah kasus COVID-19 saat ini masih tinggi. Untuk itu, cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.

#ingatpesanibu
#satgascovid19
#pakaimasker
#cucitanganpakaisabun
#jagajarak

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya