Cegah Komplikasi COVID-19 pada Pengidap Diabetes, Ini Saran Dokter

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Hampir sepertiga dari kematian akibat COVID-19 terjadi pada penderita diabetes. Tanpa disadari, banyak pemicu yang membuat penyintas diabetes mengalami komplikasi yang berujung kematian usai terinfeksi COVID-19.

Penyintas yang memakai penghambat SGLT-2, seperti Forxiga, Invokana dan Jardiance mungkin disarankan untuk berhenti minum obat tersebut. Sebab, obat tersebut mengandung deksametason yang berbahaya bagi penyintas diabetes. Dijelaskan bahwa deksametason menyebabkan gula darah tinggi (hiperglikemia), jadi penting untuk memberi tahu tim medis tentang diabetes sejak awal.

"Kadang-kadang orang dengan COVID-19 parah diobati dengan steroid yang disebut deksametason. Padahal, pengidap diabetes tak boleh konsumsi itu. Penting untuk memberi tahu kondisi Anda sejak awal, agar tim medis dapat memantau dan mengontrol kadar gula darah sekaligus mengobati dengan tepat," jelas Dr Yun, dikutip dari laman Express UK, Kamis, 11 Februari 2021.

Selain itu, penderita diabetes yang menderita gejala COVID-19, namun tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit, disarankan untuk tetap terhidrasi. Ada pun gejala COVID-19 yang khas mencakup, batuk terus menerus, kehilangan atau perubahan pada indera penciuman atau perasa Anda, suhu tinggi, kelelahan, sakit kepala, diare dan kebingungan mendadak (mengigau).

"Sementara sebagian besar penderita diabetes hanya akan menderita gejala ringan COVID-19. Bberapa lebih mungkin menjadi sakit parah karena mengabaikan gejala tersebut," lanjut Dr Yun.

Dia menunjukkan bahwa orang dengan riwayat kadar HbA1c tinggi (penanda gula darah tinggi) atau nefropati diabetik (penyakit ginjal), lebih mungkin membutuhkan bantuan pernapasan atau berakhir dengan kematian di rumah sakit karena COVID-19. Untuk mengurangi risiko komplikasi diabetes ini, penting untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran target Anda.

Panduan gaya hidup lainnya termasuk menurunkan tekanan darah, tidak merokok, makan sehat dan tetap aktif. Diabetes dapat dengan mudah diabaikan di awal kondisi. Lantas, bagaimana cara mudah mengenali diabetes pada tubuh?

Biasanya, gejala fisik meliputi rasa haus yang meningkat, sering buang air kecil dan merasa sangat lapar. Namun, cara terbaik untuk menentukan apakah Anda menderita diabetes adalah dengan mengambil sampel darah oleh pengujian profesional medis untuk kondisi tersebut. Terlebih, jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan diabetes.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Bukan Jam 7, Ini Waktu yang Tepat untuk Makan Malam
dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024