Hipospadia Seperti Aprilia Manganang Picu Stres, Ini Saran Dokter

Eks pemain Timnas Voli Putri Indonesia, Aprilia Manganang.
Sumber :
  • Instagram: Aprilia.Manganang

VIVA – Identitas asli Serda Aprilia Manganang yang telah terungkap beberapa waktu lalu, masih menjadi perbincangan hangat. Mantan atlet voli wanita itu ternyata memiliki kondisi hipospadia yang membuat identitasnya kini menjadi pria tulen.

6 Tips Membuat Hidup Lebih Tenang, Pikiran Lebih Relaks

Kondisi hipospadia memang memicu permasalahan pada organ reproduksi pria sehingga penisnya tak seperti bentuk normal. Selama 29 tahun, Aprilia Manganang menjalani hidupnya sebagai seorang wanita dan baru mengetahuidirinya mengidap hipospadia sehingga resmi berganti identitas menjadi seorang pria.

Dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Lahargo Kembaren SpKJ., menyebut kondisi tersebut dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang yang mengidap hal yang sama. Timbulnya stres yang terpicu lantaran kebingungan identitasnya dapat menganggu kesehatan jiwanya.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

"Karena ketika kita berbicara suatu seksualitas, kelamin, gender, ada suatu penerimaan yang kita lakukan ketika ada pemberitaan ramai di media kan mempengaruhi pikirannya, jelas berdampak sekali (pada kesehatan mental)," kata Lahargo dalam acara Hidup Sehat, TvOne, beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Lahargo menyebut tingkat stres masing-masing orang akan berbeda dan tak bisa disamakan. Apabila tingkat stres terasa sangat berat, mungkin memerlukan pendampingan psikologis. Tetapi, tingkat stres yang rendah dapat diredam dengan cukup penerimaan diri yang baik.

Jangan Anggap Remeh, Ini 4 Tanda yang Menunjukkan Anda Alami Stres

"Buat Aprilia atau siapapun di sana yang punya kesehatan problem seksual, intinya jadi diri sendiri saja. Anda dilahirkan berharga, bersyukur, hindari pemberitaan berlebihan, berlaku positif seperti Aprilia (jadi atlet) olahraga itu tentu hebat sekali," ucapnya.

Namun yang perlu dipahami dalam kasus ini, kata Lahargo, perlunya pemahaman orang tua dalam memeriksa kesehatan anaknya sejak dini. Sebab, penanganan anak sejak dini akan lebih mudah diatasi.

"Kalau ada masalah ambigu genetal antara laki-laki atau perempuan segeralah konsultasi ke profesional untuk memastikan dengan cepat seperti apa penanganan. Kalau sudah panjang durasinya (usia sampai dewasa) akan mengeluarkan effort yang besar," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya