Hati-hati, Malas Sikat Gigi Bikin COVID-19 Mudah Berkembang Biak

Sikat gigi pakai pasta gigi
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA – Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Dr. drg. R. M. Sri Hananto Seno, Sp.BM (K). MM, mengatakan, ada dampak buruk yang mengintai jika kita malas menyikat gigi. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurut dia, 24 jam setelah kita tidak menyikat gigi sudah terjadi fermentasi mikroorganisme yang terdapat pada plak gigi. Fermentasi ini akan menjadi peradangan gusi yang tidak dapat disembuhkan hanya dengan menyikat gigi saja. 

"Oleh karena itu, peradangan akan tinggi sekali manakala COVID-19 masuk ke dalam peradangan. Penyebarannya 3 kali lebih cepat ke saluran pembuluh darah atau lebih dalam lagi ke saraf, itu akan lebih parah," ujarnya saat Konferensi Pers Virtual Pepsodent, Jumat 19 Maret 2021. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Artinya, menurut dokter Seno, apabila mulut dan gigi tidak bersih dan sehat, hal ini akan mempercepat proses perkembangbiakan COVID-19 yang akan menjadi parah. Maka dari itu, menjaga kebersihan mulut wajib dilakukan. 

"Nah, kebersihan ini wajib, supaya COVID-19 ini tidak berkembang biak di dalam badan-badan gusi. Badan-badan gusi ini akan lebih tinggi manakala ada COVID-19. Dan COVID-19 akan mempercepat perkembangbiakannya kalau ada media yang sudah terjadi suatu peradangan," jelas dokter Seno. 

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Lebih lanjut dokter Seno mengatakan, ini bukanlah masalah yang sepele. Plak yang tidak dibersihkan dalam 24 jam, akan menyebabkan peradangan yang erat hubungannya dengan COVID-19. 

"Jadi, peradangan gusi itu hanya diakibatkan karena plak saja. Plak yang tidak sikat gigi selama 24 jam, muncullah fermentasi yang menyebabkan kuman-kuman itu menyerang permukaan gusi dan menyebabkan suatu peradangan," lanjutnya. 

Menurut dokter Seno, korelasinya adalah jika kita malas menyikat gigi, maka semakin besar pula kemungkinan COVID-19 untuk berkembang biak pada gusi-gusi yang meradang. 

"Atau sebaliknya, kalau sudah ada COVID-19 maka peradangan pun akan lebih cepet. Artinya itu pengertiannya sangat deket sekali, antara peradangan, gusi dengan COVID-19. COVID-19 dengan peradangan itu sangat dekat sekali hubungannya, saling menguatkan. Penyakit ini saling memberikan dampak negatif," ungkap dokter Seno. 

Maka dari itu, dokter Seno menyarankan untuk selalu menjaga kesehatan gigi. Bagaimana caranya? 

"Gak susah kok. Sikat gigi pada malam hari sebelum tidur dan setelah sarapan. Itu aja kuncinya," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya