WHO: 3 Pekan ke Depan, Angka Kematian COVID-19 akan Lampaui Tahun Lalu

Puluhan jenazah COVID-19 India mengantre untuk dikremasi.
Sumber :
  • The Sun.

VIVA – Saat ini negara di seluruh dunia tengah melakukan progran vaksinasi COVID-19 untuk menekan jumlah kasus COVID-19. Meski begitu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus memperingatkan bahwa tak ada negara yang boleh berasumsi bahwa mereka dapat terbebas dari COVID-19.

Korban Banjir Bandang Brasil Bertambah Menjadi 83 Orang

Hai ini lantaran, Tedros menyebut meski tingkat vaksinasi tinggi, namun jika selama virus Sars-CoV-2 dan variannya menyebar ke tempat lain kasus COVID-19 akan terus terjadi. 

"Dunia tetap berada dalam situasi yang sangat berbahaya," kata Dr. Tedros pada pembukaan pertemuan tahunan menteri kesehatan dari 194 negara anggota yang dikutip dari laman Asiaone, Selasa 25 Mei 2021.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Lebih lanjut, Tedros mengungkapkan bahwa laporan kasus COVID-19 di dunia pada tahun 2021 ini lebih tinggi dibanding 2020 lalu.

"Sampai hari ini, lebih banyak kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini dibandingkan seluruh tahun 2020. Pada tren saat ini, jumlah kematian akan melampaui total tahun lalu dalam tiga minggu ke depan. Ini sangat tragis," katanya.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Disisi lain, Tedros mengatakan lebih dari 75 persen dari semua vaksin telah diberikan hanya di 10 negara.

"Tidak ada cara diplomatik untuk mengatakannya: Sekelompok kecil negara yang membuat dan membeli sebagian besar vaksin dunia mengendalikan nasib bagian dunia lainnya," kata dia.

Fasilitas Covax, yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin Gavi, telah mengirimkan 72 juta dosis ke 125 negara dan ekonomi sejak Februari hampir tidak cukup untuk 1 persen dari populasi mereka, katanya.

Dia mendesak negara-negara untuk menyumbangkan dosis vaksin agar 10 persen populasi semua negara dapat diinokulasi pada September dan 30 persen pada akhir tahun.  

'Ini berarti memvaksinasi 250 juta orang lagi hanya dalam empat bulan. Ini penting untuk menghentikan penyakit dan kematian, menjaga petugas kesehatan kami aman, membuka kembali masyarakat dan ekonomi kami," kata Dr Tedros. 

Dia menambahkan bahwa setidaknya 115.000 petugas kesehatan telah meninggal sejak pandemi dimulai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya