WHO Validasi Vaksin COVID-19 Sinovac, Menkes: Teruji Keamanannya

Ilustrasi Vaksin Covid-19
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyambut baik validasi penggunaan darurat (emergency use) vaksin Sinovac dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Vaksin asal China ini telah digunakan di Tanah Air sejak awal tahu 2021.

Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit

Ada pun WHO telah memvalidasi penggunaan darurat tersebut melalui siaran pers pada Selasa, 1 Juni 2021 kemarin. Ini menegaskan bahwa pemerintah Republik Indonesia hanya mengadakan vaksin yang aman, teruji mutunya dan terbukti khasiatnya.

“Kami selaku Pemerintah Indonesia menyambut baik validasi emergency use vaksin Sinovac,” ujar Menkes dalam keterangan persnya, Rabu, 2 Juni 2021.

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Validasi ini menandakan vaksin yang ada dan disediakan pemerintah adalah vaksin terbaik.

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan berbagai jenis vaksin, karena semua jenis vaksin baik untuk mencegah penularan COVID-19 dan telah melalui uji kualitas, keamana dan efikasi.

Jokowi Akui 90 Persen Bahan Produksi Farmasi Masih Impor

“Masyarakat dimohon jangan pilih-pilih vaksin. Vaksin yang diberikan pemerintah adalah vaksin terbaik dan sudah teruji keamanannya,” tambah Budi.

“Dengan diterbitkannya EUL, kita yakini bahwa WHO memastikan vaksin Sinovac telah memenuhi standar internasional untuk keamanan, efikasi, dan pembuatan. Teruji mutunya karena sudah lewat uji klinis tahap ketiga dan digunakan di lebih dari 20 negara. Dan berkhasiat atau dampak melindungi dan menyelamatkan nyawa,” demikian pernyataan dari Kementerian Kesehatan RI.

Riset juga membuktikan vaksin COVID-19 mampu mencegah kematian dan mencegah sakit parah yang berujung perawatan gawat darurat. Seperti juga yang telah diutarakan Direktur Jenderal WHO bahwa penambahan Sinovac ke dalam EUL akan semakin membuka kesetaraan akses terhadap vaksin.

Vaksin Sinovac akan juga didapatkan melalui Covax Facility, kerja sama antarnegara yang memastikan kesetaraan akses terhadap vaksin. Selain Sinovac, WHO telah menerbitkan Daftar Penggunaan Darurat (EUL) untuk vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Sinopharm

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya