Miris, Keluarga India Diminta Cari Jenazah COVID-19 di Tumpukan Mayat

Jenazah korban COVID-19 India menumpuk di kamar mayat.
Sumber :
  • The Sun.

VIVA – Gelombang COVID-19 yang sangat parah yang tengah dialami India menyisakan banyak kisah pilu. Ratusan pasien yang berebut mendapat perawatan di rumah sakit, pasokan oksigen yang menipis, hingga krematorium yang tak henti mengkremasi jenazah korban COVID-19.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Kini, warga India yang kehilangan keluarga tercinta karena COVID-19 harus dihadapkan dengan tantangan lain. Mereka terpaksa harus mencari sendiri jenazah keluarga mereka yang sudah menumpuk dengan jenazah lainnya.

Kepala rumah sakit di Theni K Vilakku Government Hospital di selatan Tamil Nadu, Balaji Nathan mengonfirmasi insiden tersebut kepada The Independent.

Jangan Tertipu! Waspada Penipuan Berkedok Lowongan Kerja Remote, Ini Ciri-Cirinya

Dia mengatakan, itu adalah urusan yang sangat malang dan menyedihkan. Kondisi itu terungkap dari video mengejutkan di mana jenazah korban COVID-19 India dibuang dari sebuah jembatan oleh keluarganya.

Insiden yang terjadi belum lama itu terungkap saat kerabat dari pria berusia 47 tahun yang tewas karena COVID-19 diminta oleh staf untuk datang ke kamar mayat, mencari dan membawa sendiri jenazah keluarganya.

Kedekatan Trump dan Putin Bocor, Sering Teleponan hingga Kirim Alat Tes COVID-19

Tak lama kemudian, gambar 11 jenazah yang dibungkus dalam terpal viral di dunia maya. Beberapa jenazah bahkan dibungkus asal-asalan dan bagian tubuhnya bisa terlihat.

Para keluarga juga terlihat menangani sendiri jenazah kerabat mereka tanpa memakai alat pelindung apapun, melanggar protokol kesehatan.

Nathan menjelaskan bahwa salah satu pengunjung biasanya dibolehkan masuk untuk mencari jenazah tapi kamar mayat saat itu banyak mendapat kiriman jenazah di malam sebelumnya.

Demi mempercepat proses identifikasi, staf mengizinkan keluarga masuk untuk membawa jenazahnya.

"Ini menyedihkan bahwa dua staf kamar mayat dan satu penjaga mengizinkan anggota keluarga ke dalam kamar mayat. Itu kamar yang sangat kecil," kata Nathan dikutip laman The Sun.

Dia menjelaskan bahwa foto yang beredar diambil di pagi hari di mana jenazah sudah menumpuk dari malam hari. Menurutnya, jenazah-jenazah COVID-19 langsung dikeluarkan dari waktu ke waktu di siang hari.

Namun, hasil investigasi menemukan bahwa tiga anggita staf bersalah. Petugas keamanan yang bertugas diskors, sementara sanksi dari departemen dijatuhkan pada dua orang yang masuk ke kamar mayat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya