Pakar: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Ampuh Terhadap Varian Delta

Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Mutasi COVID-19 saat ini kian bertambah dan meluas di berbagai negara, termasuk Indonesia yang mulai menemukan beragam varian. Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah varian delta atau B.1617.2 asal India.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Varian delta dianggap menjadi biang kerok dari tsunami COVID-19 di India, hingga akhirnya fasilitas kesehatan di negara tersebut kolaps. Tak sedikit kabar duka dan cenderung menakutkan dari India lantaran varian delta yang mudah menular.

Varian delta sendiri sudah masuk di Indonesia dan menyebar di beberapa wilayah yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur. Namun, varian delta yang bersifat mudah menular ini dapat dicegah dengan vaksin AstraZeneca.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Sejak uji klinis, reaksi pasca vaksinnya (pada semua vaksin COVID-19), itu memang lebih tinggi pada Astrazeneca. Namun, perlu ingat manfaatnya lebih besar dan terbukti efektif pada varian-varian COVID-19 termasuk delta," ujar Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe M,sc, Sp,PD, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Senin 5 Juli 2021.

Lebih dalam mengenai vaksin AstraZeneca, kata dokter Dirga, memang menggunakan teknologi berbeda. Hal tersebut yang membuat efek sampingnya menjadi lebih tinggi dibandingkan jenis vaksin lain yang sudah ada di Indonesia yakni Sinovac dan Sinopharm.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Semua vaksin dapat sebabkan demam, pegel, nyeri, itu reaksi pasca vaksinasi dan itu tanda vaksin bekerja," tuturnya.

Pada vaksin AstraZeneca, dokter Dirga tak menampik ada beberapa kasus pembekuan darah yang diduga berkaitan erat. Untuk itu, dokter Dirga menyarankan agar melakukan skrining sebelum vaksinasi agar kondisi bisa terpantau.

"Vaksin AstraZeneca hati-hati pada orang yang ada riwayat pembekuan darah dan minum obat pengencer darah. Vaksin lain kriteria skrining sama saja," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya