Tren Kacamata Blue Light Filter, Ampuh Cegah Mata Kering saat WFH

Ilustrasi berkacamata.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kacamata dianggap menjadi salah satu alat bantu untuk melihat. Namun, tren kini kian berubah dan kacamata mulai dilihat sebagai sebuah statement fashion, termasuk melindungi dari paparan virus yang tengah menyebar di berbagai tempat serta agar nyaman saat work from home (WFH).

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

Dengan memakai kacamata, mencegah mata terpapar langsung dengan debu dan polusi di sekitar. Tak hanya itu, kacamata juga membuat mata tak rentan terinfeksi SARS-CoV-2 sehingga aman saat bepergian. Tren WFH juga membuat aktivitas dilakukan secara virtual sehingga mata kerap terpapar layar gawai dalam waktu lama. 

Atas dasar itu, pandemi membawa tren baru dengan kacamata sebagai pelindung serta fashion statement. Ya, meski berfungsi untuk kesehatan mata, namun masyarakat kerap mencari kacamata yang ringan sehingga tidak berat di wajah.

Hari Pertama Masuk Usai Cuti Lebaran, Wali Kota Depok Sebut Kehadiran ASN Capai 90 Persen

"Saat ini konsumen banyak mencari kacamata yang ringan sehingga tidak berat di muka. Untuk bentuk banyak yg mencari bulat dan kotak, sesuai kepribadian. Untuk lensa filter banyak yang mencari lensa blue light filter saat ini," ujar Co-Founder Saturdays, Rama Suparta, dalam keterangan persnya.

Rama menjelaskan, saat ini timnya tengah melakukan inovasi dengan menawarkan solusi untuk konsumen yang ingin menemukan kacamata yang tepat tanpa harus meninggalkan rumah.

Puluhan ASN di Tangerang Terapkan WFH Usai Terjebak Macet Arus Balik Lebaran

Program Home Try On (HTO) dari optik Saturdays dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat oleh optician handal terlatih yang akan melakukan pengecekan kondisi mata sebelum kemudian membantu pelanggan memilih kacamata yang paling sesuai dengan wajah dan selera.

Di sini, timnya menemukan bahwa banyak pelanggan yang mengikuti program HTO seringkali turut menambahkan filter lensa yang dapat melindungi mata dari paparan blue light. Kebutuhan ini sangatlah dapat dipahami, sebab bekerja di depan layar dalam periode waktu yang panjang dan terus menerus telah menjadi realita banyak pekerja urban Indonesia jauh sebelum WFH marak dilakukan. 

"Lensa ini berguna untuk melindungi mata dari paparan blue light dari laptop, handphone, dan alat elektronik lainnya yang dapat menyebabkan mata cepat lelah dan kering," kata Rama.

Kini, tren WFH menambah beban mata yang terekspos pada paparan layar LED elektronik seringkali merasakan langsung efek pendar blue light yang membuat penglihatan kabur, kelelahan, dan mata kering. Ini tentu mengakibatkan proses bekerja seringkali menjadi tidak nyaman.

Melindungi mata dengan kacamata anti blue light berkualitas tinggi menjadi kian penting saat waktu bekerja di depan layar menjadi semakin panjang akibat WFH. Namun menemukan kacamata yang tepat tentunya tak mudah, apalagi jika harus dilakukan secara daring.

“Kami sadar pelanggan tetap menginginkan sensasi seolah berada di toko, namun dalam kenyamanan dan keamanan privasi rumah mereka sendiri. Kami mendesain sebuah pengalaman Omnichannel yang memberikan kebebasan kepada pelanggan untuk memilih metode yang mereka inginkan dalam membeli kacamata, bisa melalui website, aplikasi, mencoba di rumah, melalui chat, atau datang langsung ke toko," tutur Rama.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya