Agar Sembuh Total, Lakukan 3 Hal Ini Usai Negatif COVID-19

Warga melintas di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona (foto ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Seiring dengan meningkatnya angka kesembuhan COVID-19 pada gelombang kedua pandemi ini, masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, meningkatkan imunitas tubuh, dan memerhatikan kondisi kesehatannya.

Pasalnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), waktu pemulihan untuk mereka yang sudah sembuh dari COVID-19 akan tergantung dengan keparahan penyakitnya dan tipikal gejala yang dialami.

Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, MARS, mengatakan, lama waktu yang diperlukan untuk proses penyembuhan COVID-19 memang akan berbeda-beda bagi setiap orang.

"Buat yang bergejala ringan, biasanya butuh waktu pemulihan sekitar dua minggu. Sedangkan mereka yang punya gejala parah atau bahkan kritis, membutuhkan waktu hingga tiga sampai enam minggu," ujar dokter Irwan dalam keterangannya, Jumat, 27 Agustus 2021.

Dia menambahkan, pasca mendapatkan hasil tes PCR negatif, tubuh tidak dengan otomatis dapat kembali normal. Menurut The Pharmacy Times, disebutkan 87,4 persen orang yang pulih dari infeksi COVID-19 masih melaporkan mengalami setidaknya satu gejala seperti kelelahan dan sesak napas.

Lantas, apa saja yang harus diperhatikan walaupun telah dinyatakan negatif dari COVID-19?

1. Monitor kondisi kesehatan

Ketahui gejala yang masih dialami dan berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa perkembangan lanjutan kesehatan. Berdasarkan beberapa penelitian, pasien yang telah sembuh dari COVID-19 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit lainnya, setidaknya dalam waktu singkat.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Selain gejala fisik, ternyata penyintas COVID-19 juga kerap mengalami gejala emosional. Berdasarkan laporan ilmiah yang dipublikasikan oleh US Pharm pada 2021, pasien yang pernah memiliki riwayat positif COVID-19 disebutkan memiliki tendensi untuk menderita kecemasan, disregulasi emosi, dan perburukan kondisi mental yang sebelumnya sudah ada.

2. Terapkan protokol kesehatan dan lakukan vaksinasi

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Orang yang telah sembuh dari COVID-19 akan memiliki kekebalan tubuh terhadap virus tersebut, selama sekitar 8 bulan atau lebih. Meski begitu, kasus terjadinya infeksi berulang masih dapat terjadi. Ini artinya, meski telah sembuh, protokol kesehatan tetap harus diterapkan.

Penyintas COVID-19 tetap harus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas atau aktivitas di luar rumah. Studi dari MMWR juga menyebutkan, penyintas yang telah mendapatkan vaksin memiliki kemungkinan reinfeksi lebih rendah daripada mereka yang tidak.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

3. Tingkatkan imunitas dan konsumsi makanan bergizi

Virus corona sejatinya dapat ditangkal atau disembuhkan dengan sendirinya asal tubuh memiliki sistem imun yang kuat. Salah satu aspek penting yang harus diperhatikan untuk menjaga kekuatan imun adalah asupan nutrisi yang cukup, khususnya protein.

"Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang menjadi sumber pembentukan sel imun dan antibodi dalam tubuh. Ia (protein) memastikan bahwa sistem imun dapat bekerja dengan baik," kata dia.

"Setidaknya, penyintas COVID-19 disarankan untuk memakan tiga porsi protein sehari. Jika masyarakat tidak yakin apakah asupan protein harian yang dikonsumsi mencukupi, bisa konsumsi suplemen makanan kaya protein dan asam amino sebagai tambahan," terang dr. Irwan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya