Jangan Sepelekan Benjolan Seperti Ini, Waspada Gejala Kanker Payudara

Ilustrasi payudara.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang mengintai kaum perempuan dengan tingginya angka kematian. Padahal, gejala kanker payudara sendiri sangat mudah dikenali namun tak sedikit yang memahaminya.

Asia Pacific Breast Cancer Summit 2024, Bahas Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara

Benjolan di sekitar payudara menjadi gejala utama dari timbulnya sel kanker. Hanya saja, banyak perempuan yang belum memahami bentuk dan tekstur benjolan yang menjadi gejala utama kanker payudara. Hal itu akhirnya membuat perempuan mengabaikannya dan berujung pada kanker payudara stadium lanjut dengan penanganan yang cukup rumit.

Spesialis Bedah Onkologi RS Mitra Kelapa Gading, dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk mengatakan, untuk mengenali kanker payudara bisa dimulai dengan SADARI atau periksa payudara sendiri. Sayangnya, tak banyak yang memahami area mana yang perlu diperiksa dan benjolan seperti apa yang patut diwaspadai.

Perut Membesar dan Lebam di Kulit, Bisa Jadi Tanda Kanker Darah pada Anak

"Periksa seluruh batas payudara. Mulai dari 2 jari bawah tulang selangka, benjolan di atas payudara sering tidak dianggap kanker. Bagian sisi luar garis tengah ketiak, daerah samping sering kecolong karena dianggap hanya bentuk stupa saja yang harusnya ada benjolan. Barulah seluruh bagian payudara di raba," ujarnya dalam acara virtual bersama Unicharm, Rabu 6 Oktober 2021.

Untuk melakukan Sadari, Dokter Walta menyarankan agar dilakukan secara rutin. Pada perempuan yang belum menopause, dianjurkan memeriksa payudara saat hari ke-7 hingga ke-10 pasca menstruasi.

Rahasia Kebahagiaan dan Jantung Sehat: Berikan Kenikmatan Ini Buat Suami!

"Sedangkan pada perempuan menopasue, kapan saja dia periksa tapi di waktu yang sama, misal tiap bulan tanggal tertentu. Kalau tiap hari, dia enggak aware lagi. Sadari dimulai sejak menstruasi pertama," tambahnya.

Selain Sadari, ada juga cara deteksi dini dengan Sadanis atau periksa payudara klinis. Dianjurkan memeriksa ke dokter yang tepat, di mana sesuai rekomendasi WHO adalah Sadanis 2-3 kali pada perempuan usia 40 tahun. Biasanya sadanis dilakukan setelah merasakan adanya keluhan seperti benjolan atau cairan di area payudara. Namun, seperti apa tepatnya benjolan tersebut?

"90 persen kanker payudara tanda utamanya benjolan. Kedua adanya cairan warna merah yang tidak selayaknya diluar menyusui. Adanya rasa aneh di payudara seperti tidak biasanya. Benjolannya adalah (bentuk) padat jelas, tepinya jelas, kesannya melekat di kulit atau otot," imbuhnya.

Terakhir adalah melakukan skrining di fasilitas kesehatan seperti puskesmas atau dokter profesional. Skrining ini berupa pemeriksaan mammografi dan USG yang dilakukan lebih dini dan rutin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya