Olahraga Bela Diri Ampuh Atasi Sesak Napas Lho

ilustrasi olahraga karate
Sumber :
  • Pixabay/svklimkin

VIVA – Sesak napas menjadi salah satu keluhan paling sering yang dialami saat terinfeksi COVID-19 maupun gejala setelahnya. Rupanya, dengan berolahraga rutin bisa membuat gejala tersebut teratasi, termasuk olahraga bela diri.

Pekerja Kantoran Sering Mengeluh Sakit Leher dan Pinggang? Begini Mengatasinya

Dokter spesialis olahraga, dr. Sophia Benedicta Hage SpKO., mengatakan bahwa olahraga bela diri dapat menjadi pilihan mengatasi sesak napas lantaran melibatkan pola pernapasan. Menurutnya, di dalam bela diri terdapat cara yang membuat tubuh mampu mengatur pola napas untuk aktivasi otot-otot pernapasan sekunder.

"Dengan mengatur napas dapat aktivasi otot-otot di sekitar tulang iga dan diafragma sehingga bantu atasi sesak napas. Sesak ini timbul karena saluran napas sempit. Jadi dibantu dengan otot napas sekunder yang kemudian bisa dirasakan di bela diri," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Kamis, 11 November 2021.

Jangan Dilewatkan! Ini Pentingnya Pemanasan Sebelum Olahraga

Dengan rutin menjalani olahraga sembari mengatur napas, dokter Sophia menjelaskan bahwa itu dapat membantu kesehatan paru-paru secara menyeluruh. Sebab, saat olahraga membuat tubuh lebih sadar dan fokus sehingga oksigen yang masuk lebih maksimal.

Ilustrasi olahraga/lari.

Photo :
  • Freepik/master1305
Nyeri-Pegal Usai Olahraga? Yuk Kenalan dengan DOMS

"Bernapas secara sadar sama seperti bentuk menyadarkan diri juga. Ketika bernapas dengan sadar, memanfaatkan paru-paru mengembang maksimal, tentu bermanfaat untuk kesehatan paru-paru," imbuhnya.

Praktisi Bela Diri, Ageng Sambrodo, juga menyebutkan manfaat bela diri yang dirasakan secara langsung adalah energi yang dihasilkan dari olah napas. Dengan berlatih, membuat fungsi paru-paru lebih optimal dalam menjaga kebutuhan oksigen sehingga mencegah dan mengatasi sesak napas.

"Caranya bisa dengan ketukan nadi. Pertama tarik napas satu tarikan, simpan dan kunci di dada sesuai ketukan denyut nadi selama 1-2 ketuk. Keluarkan. Ritme meningkat sesuai kemampuan kita," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya