- Livestrong
VIVA – Tidur menjadi salah satu cara alami dan paling mudah untuk menjaga kebugaran tubuh, khususnya di tengah pandemi. Durasi tidur yang mencukupi erat dikaitkan dengan imunitas tubuh yang terjaga sehingga bermanfaat pada kesehatan secara menyeluruh.
Akan tetapi, bagi kaum urban maupun sebagian lanjut usia (lansia), tidur dengan durasi cukup kerap sulit dilakukan. Tak ayal, banyak yang akhirnya begadang lantaran sulit tidur maupun banyak pekerjaan yang mengharuskan bekerja hingga larut. Padahal, begadang sendiri berdampak buruk bagi tubuh.
Dijelaskan dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI, bahwa begadang memang lazim dilakukan masyarakat urban lantaran bekerja hingga larut maupun sekadar mengobrol bersama teman atau menuntaskan serial drama yang disukai. Namun, dampak yang dihasilkan tak tanggung-tanggung memicu tampilan jauh lebih tua dari usianya akibat perubahan di garis wajah.
"Kurang tidur itu membuat perubahan di garis mata, bibir, dahi, dan wajah secara keseluruhan," ujarnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Rabu 5 Januari 2022.
Alhasil, tampilan wajah akhirnya berubah menjadi tampak lebih tua. Dengan perubahan itu, tampilan secara menyeluruh pun membuat orang lain enggan bercengkrama dan berinteraksi terlalu lama.
"Kurang menarik dan tampak kelelahan. Orang jadi malas berinteraksi dengan tampilan tersebut," ujarnya lagi.
Maka dari itu, penting untuk menjalani tidur berkualitas agar terjadi regenerasi sel tubuh yang rusak sehingga tampilan tetap bugar dan awet muda. Dokter Suzy menyarankan agar menghindari begadang dan membiasakan tidur dan bangun di pagi hari di jam yang sama setiap harinya.
"Supaya mengatur jam biologis tubuh. Kedua, durasi tidur dianjurkan sekitar 7 jam sehari, kalau kurang tidur dari 5 jam akan berbahaya untuk kesehatan. Agar mudah tidur, jangan biasakan tidur siang lalu jangan melakukan hal lain di kamar. Terakhir, sebelum tidur matikan lampu maka tubuh meghasilkan hormon melatonin sehingga tidur lebih mudah," tuturnya.
