Mencukur Bulu Ketiak Picu Kulit Gelap & Infeksi? Ini Kata Dokter

Ilustrasi ketiak cerah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berbeda dengan kulit wajah yang kerap mendapat perhatian khusus dalam hal perawatan, salah satu bagian kulit tubuh yang jarang mendapat perhatian adalah kulit ketiak. Padahal meski jarang terlihat, kulit ketiak membutuhkan perawatan yang tepat dan detail, termasuk cara mencukup dan memilih pelembab yang baik.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

Seiring dengan gaya hidup yang terus berkembang mulai dari banyaknya aktivitas, tingkat stres, beragamnya jenis makanan dan minuman yang kita konsumsi sampai dengan cara kita berbusana.

Tak pelak, hal tersebut pun mempengaruhi ketiak yang tidak dirawat dengan baik. Selain dapat menimbulkan bau badan, kondisi itu juga dapat terlihat kusam hingga menghitam serta bertekstur kasar.

Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit di Indonesia Kini Dibuat Layaknya Hotel Bintang 5

Hal ini tentu dapat membuat kita kurang nyaman dalam beraktivitas, bahkan bisa mengurangi rasa percaya diri. 

"Dibandingkan kulit tubuh bagian lainnya, kulit ketiak memiliki ketebalan lapisan kulit, jumlah kelenjar keringat dan folikel rambut yang berbeda. Merupakan area lipatan, tertutup dan sering bergesekan, kulit ketiak rentan iritasi dan berpotensi menjadi tempat bersarangnya bakteri, jamur dan organisme tertentu yang seringkali memunculkan masalah-masalah kulit," ujar dokter spesialis kulit, dr. Nessya Dwi Setyorini, Sp.DV, dalam keterangan pers Nivea Brightening Range 8 Superfood Deodorant.

Pengen Mulai Perawatan Kulit? Perhatikan Ini Biar Gak Terjerumus Klinik Abal-abal

Perlukah Cukur Bulu Ketiak?
Selain mandi secara teratur, untuk mendapatkan kulit ketiak yang sehat terawat, Dokter Nessya juga menyarankan untuk menghindari kebiasaan bercukur.

Sejatinya, bulu ketiak memiliki manfaat bagi tubuh yakni mencegah kotoran terpapar langsung ke kulit. Namun, banyak yang khawatir bulu ketiak merusak penampilan sehingga memilih menghilangkannya dengan cukur.

Ilustrasi ketiak.

Photo :
  • Unsplash

"Jadi memang benar, tindakan mencabut atau mencukur bulu ketiak itu dapat menyebabkan pelepasan zat-zat tertentu yang menyebabkan pertumbuhan bulu ketiak menjadi subur. Meskipun demikian, mencukur bulu ketiak atau tidak itu semua bergantung pada kebutuhan setiap individu," ujarnya.

Mencabut Bulu Ketiak Berbahaya?
Sama halnya dengan mencabut bulu ketiak yang dapat memicu gangguan pada kulit. Kelak, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori rentan terbuka lebar menimbulkan bakteri hinggap.

"Mencabut bulu ketiak bisa menyebabkan kulit menjadi terlihat bintik-bintik atau chicken skin. Kulit ketiak menyebabkan kulit menjadi kasar karena pas mencabut bulu, ada kulit dan pori-pori kulit ketiak yang ketarik keluar. Cara itu menyebabkan bakteri masuk, sehingga terjadi infeksi," jelasnya.

Cara Mencukur yang Tepat
Untuk itu, dokter Nessya menyarankan agar meminimalisir dampak buruk dari mencukur dengan rutin dengan tak terlalu kencang menggosok kulit ketiak. Dianjurkan juga memilih pisau cukur yang tajam dan bersih serta rutin mengganti pisau cukur untuk mencegah bakteri menumpuk.

"Kalau menggunakan pisau yang tumpul kan biasanya akan menekan kulit ketiak lebih dalam, sehingga lemak-lemak alami yang ada di permukaan kulit ketiak akan tergerus," terangnya.

Trik Memilih Deodoran
Setelah mencukur dengan tepat, dokter Nessya juga menyarankan memilih pakaian yang skin-friendly, menjaga keseimbangan pola makan, serta menggunakan produk perawatan kulit salah satunya deodoran.

Mengingat kulit ketiak merupakan kulit yang sensitif, dr. Nessya pun mengingatkan agar kita lebih cermat dalam memilih deodoran agar tidak merusak kulit dan keseimbangan alami mikrobioma pada kulit ketiak tetap terjaga. 

"Setelah pelembap, baru bisa menggunakan deodoran. Kalau pada saat mandi kita mencukur bulu ketiak, setelah pakai pelembap beri jarak beberapa jam barulah pakai deodoran pada tahap terakhir agar tidak bau badan," ucapnya.

Pilihlah jenis deodoran tanpa alkohol dan pewangi buatan. Selain memilih deodoran yang dapat mengatasi keringat berlebih dan melindungi dari bakteri penyebab bau badan.

Dianjurkan juga sebaiknya memilih deodoran yang memiliki manfaat tambahan lain seperti merawat dan menutrisi kulit ketiak. Dengan begitu, kulit ketiak akan terjaga kebersihannya serta tak berubah warna menjadi gelap.

"Dan ketika memilih deodoran, jangan lupa untuk memilih yang ada kandungan lainnya. Misalnya yang bisa memperbaiki skin barrier. Atau juga bisa pilih yang mengandung niacin. Sehingga tidak hanya mengatasi bau badan tetapi juga bisa membantu mengatasi permasalahan kulit sensitif," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya