- VIVA/ Muhammad AR
VIVA – Mulai 3 Januari sejumlah wilayah yang berada di level 1 dan 2 seperti DKI Jakarta sudah mulai menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Namun di di tengah kebijakan PTM 100 persen tersebut, kasus positif varian Omicron di Indonesia khususnya di Jakarta mengalami kenaikan.
Melihat fenomena tersebut sejumlah pihak mendorong adanya evaluasi kebijakan PTM. Hal ini mengingat masih adanya sejumlah siswa yang belum divaksinasi.
Terkait dengan banyaknya dorongan untuk evaluasi PTM tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi, angkat bicara. Dijelaskan oleh Menkes bahwa PTM sendiri sudah didesain berdasarkan masukan para epidemiologi.
"PTM sendiri sudah ada kriterianya, bisa konfirmasi ke Kemendikbud karena leading sector di sana," kata Menkes dalam virtual conference, Kamis 27 Januari 2022.
Lebih lanjut, diungkap Menkes berdasarkan peraturan jika terjadi kenaikan level PPKM di daerah yang sudah melakukan PTM 100 persen. Maka otomatis kebijakan akan berubah yang mana PTM akan diturunkan menjadi 50 persen.
"Level PPKM naik otomatis jumlah ptm akan turun jadi 50 persen kalau naik lagi 100 persen sfh. Desain PTM ini dibantu oleh epidemiologi," jelas Menkes.
Menkes juga menegaskan bahwa kebijakan PTM ini juga akan didasarkan pada kondisi di daerah tersebut.
"Kebijakan ini bisa berubah tergantung dari levelnya, kalau levelnya buruk turun ke 50 persen kalau memburuk lagi ke 100 persen (sekolah dari rumah)," kata Menkes.