Benarkah Konsumsi Timun Bisa Turunkan Tensi, Ini Penjelasannya

Timun
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Tekanan darah tinggi merupakan silent killer yang harus diwaspadai. Sebab secara diam-diam tekanan darah tinggi akan membuat kesehatan jantungmu terancam karena arteri bekerja dengan keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

5 Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Darah Tinggi, dari Buah Beri sampai Yogurt

Saat ini, lebih dari 30% anak muda terkena penyakit darah tinggi atau hipertensi. Penyebabnya yang paling banyak adalah pola makan dan pola hidup yang tidak sehat serta stres. Sebenarnya, hipertensi bisa ditanggulangi dengan memulai makanan sehat yang kaya akan serat dan nutrisi.

Salah satu makanan yang disebut-sebut bisa menurunkan tekanan darah adalah timun. Lantas benarkah memakan timun bisa menurunkan tensi? Terkait hal itu, spesialis penyakit dalam, dr.  spesialis penyakit dalam konsultan ginjal-hipertensi, dr. Djoko Wibisono, Sp.PD-KGH angkat bicara. Dia menyebut bahwa timun menjadi salah satu sumber dari kalium yang mana kalium dapat menurunkan tekanan darah.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

"Memang tidak salah juga, salah satu diet menyarankan mereka yang memiliki hipertensi untuk makan buah dan sayur. Buah dan sayur itu mengandung mineral dan kalium yang tinggi untuk menurunkan tekanan darah," kata dia dalam virtual conference, Jumat 18 Februari 2022.

Lebih lanjut, bukan hanya mentimun saja yang mengandung kalium tinggi. Sayuran jenis lainnya seperti seledri juga mengandung kalium yang baik untuk menurunkan tekanan darah.

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Tekanan darah/hipertensi

Photo :
  • Times of India

"Bukan hanya timun, seledri turunkan tekanan darah pada sayuran ada kalium tapi tidak dianjurkan untuk mereka yang memiliki tekanan darah terlalu tinggi.

Djoni menjelaskan, selain perubahan gaya hidup termasuk diet dengan mengonsumsi makan buah dan sayur, penting juga untuk mengubah gaya hidup, dan mereka yang sudah memiliki derajat tinggi juga harus menjalani pengobatan dengan obat untuk mengontrol tekanan darah.

"Jadi perubahan pola gaya hidup termasuk soal diet hipertensi itu sebenarnya pola makannya 50 persen sayur dan buah, 25 kalori, 25 persen karbohidrat dan protein," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya