Hari Tidur Sedunia, Ini 3 Tanda Kalau Tidur Berkualitas

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan proses pemulihan untuk mengembalikan stamina hingga berada dalam kondisi yang optimal.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Terdapat dua komponen utama yang perlu diperhatikan dalam tidur yaitu kualitas tidur dan kuantitas tidur. Kualitas tidur adalah ukuran seberapa baik tidur seseorang, yaitu tidur nyenyak yang memulihkan energi. Kuantitas tidur mengukur berapa lama seseorang tertidur setiap malam. Kualitas tidur mengacu pada penilaian secara subjektif tentang bagaimana perasaan seseorang tentang tidur yang diperoleh.

Spesialis paru, Dr. Andika Chandra Putra, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR dalam virtual conference, dalam rangka Hari Tidur Sedunia menjelaskan ada tiga elemen penting untuk menunjukkan kualitas tidur seseorang itu baik. Pertama durasi yang cukup itu bukan berarti tidur yang panjang.

5 Rahasia Tidur Nyenyak Tanpa Cemas, Usir Insomnia dengan Tips Ampuh Ini!

"Dari beberapa literatur durasi tidur itu sesuai umur tertentu ada durasi tidur yang baik bagi seseorang, 6 sampai 7 jam dirasa cukup sebagai durasi tidur yang baik," kata dia Jumat, 18 Maret 2022.

Ilustrasi bangun tidur.

Photo :
  • Freepik/freepik
Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Kedua adalah kontinuitas, tidur tidak terbangun-bangun.

"Makanya di sisi agama islam menyarankan setelah sholat isya segera untuk tidur sehingga bisa bangun dini hari tujuannya salah satunya kontinuitas dan durasinya cukup baik," ujar dia.

Ketiga, kedalaman tidur. Tidur berkualitas adalah tidur yang dalam, tidur yang dalam diharapkan proses perbaikan dan peremajaan dalam sel tubuh kita menjadi lebih baik.

"Tidur yang dalam secara ilmu tidurnya dibedakan dua hal, repeat and movement dan non repeat movement. Pada kualitas tidur yang dalam tadi maka oksigenasi baik. Pada OSA sering sekali tidur dalam tidak didapatkan karena baru mulai relaksasi sudah terjadi hipoksia atau hambatan pada saluran napas kita," tutur Andika

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya