Mengetahui Hepatitis Akut, Ini Sederet Fakta-faktanya

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • freepik/lifeforstock

VIVA – Badan Kesehatan Dunia atau WHO mengumumkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Amerika, Eropa, serta Asia sejak 15 April 2022. Sampai saat ini, belum diketahui penyebab munculnya penyakit yang berbeda dengan hepatitis tipe A, B,C, D dan E ini.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Sebenarnya apa hepatitis akut? Siapakah yang bisa terkena dan apa saja gejalanya? Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO) dan Kementerian Kesehatan Indonesia, berikut 5 hal yang perlu kamu ketahui tentang hepatitis akut. Perhatikan dan jaga diri sendiri serta orang-orang sekitarmu, ya!

  1. Peradangan yang lebih cepat daripada biasanya

Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

Alasan mengapa penyakit hepatitis ini ditambah kata sifat ‘akut’ karena peradangan hati yang lebih cepat dibandingkan tipe hepatitis yang ada sebelumnya. Pemeriksaan laboratorium telah dilakukan dan virus hepatitis A, B, C, D, serta E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit tersebut.

Dalam beberapa kasus bahkan infeksi dapat menjadi kronis. Seperti yang sudah diutarakan di atas, WHO masih belum menemukan jawaban apa penyebabnya.

Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa
  1. Kasus telah tercatat di 20 negara

Hingga pada tanggal 3 Mei 2022, dilaporkan ada lebih dari 200 kasus hepatitis akut dari 20 negara. Mayoritas kasus berasal dari Britania Raya.

Selain Britania Raya, negara yang dilaporkan terkena penyakit ini antara lain Spanyol, Israel, Amerika Serikat, Denmark, Irlandia, Belanda, dan Italia. 

  1. Terjadi pada anak usia sekitar 1 bulan sampai dengan 16 tahun

Berdasarkan laporan dari WHO, penyakit hepatitis akut ini menyerang anak-anak. Bahkan di Jakarta ada tiga anak yang meninggal dunia diduga terjangkit hepatitis akut dalam rentang waktu dua minggu terakhir sampai 30 April 2022.

Gejala yang dijumpai pada pasien tersebut yaitu mual, muntah, diare berat, demam, kulit dan mata menjadi kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.

  1. Dinyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO

KLB atau disease outbreak merupakan salah satu status yang diterapkan untuk mengklasifikasi peristiwa penyakit yang menyebar dan dapat berkembang menjadi wabah. 

Istilah ini biasanya digunakan sebagai peringatan sebelum terjadinya wabah.

WHO sudah mengeluarkan peringatan ini dan masyarakat dihimbau untuk waspada dengan penyebaran hepatitis akut. Kewaspadaan meningkat setelah ditemukannya kasus tiga anak yang meninggal tersebut.

  1. Ditemukan adenovirus tipe 41

Nama virus ini dikabarkan yang ‘bertanggung jawab’ atas terjadinya kasus hepatitis akut. Apa sebenarnya adenovirus 41?

Dikutip dari The Conversation, adenovirus adalah virus yang dapat menginfeksi hewan maupun manusia. Nama virus ini berasal dari jaringan tempat mereka awalnya diisolasi yaitu adenoids (kelenjar gondok atau amandel).

Adenovirus memiliki subtipe. Para peneliti menyatakan subtipe 41 ini yang terkait dengan wabah penyakit hepatitis akut. Sejauh ini ditemukan adenovirus 41 setidaknya pada 74 kasus. 

Subtipe 41 termasuk dalam pengelompokan adenovirus yang biasanya dikaitkan dengan gastroenteritis atau gangguan pada perut seperti diare, muntah, dan sakit perut.

Tanda-tanda tersebut yang sejauh ini juga menjadi gejala timbulnya penyakit hepatitis akut. 




 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya