Isu Hepatitis Akut Dipicu Vaksin COVID-19, Dokter: Tidak Ada Bukti

Ilustrasi Penyuntikan Vaksin COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Hepatitis akut menjadi salah satu penyakit yang dikhawatirkan di tengah pandemi yang belum juga reda. Bukan hanya itu, penyebabnya yang belum diketahui pasti membuat banyak orang menduga keterkaitan antara hepatitis akut berbahaya itu dengan vaksin COVID-19.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Setelah sebelumnya Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menepis rumor hepatitis akut dipicu vaksin COVID-19, kini pakar lainnya pun ungkap pendapat senada. Dokter Anak konsultan Gastrohepatologi Rumah Sakid Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Hanifah Oswari Sp.A (K) menegaskan bahwa tak ada bukti keterkaitan keduanya.

"Tidak benar (vaksin COVID-19 picu hepatitis akut). Karena hepatitis akut tidak ada bukti berhubungan dengan vaksin COVID-19," ujarnya dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan RI, Kamis 5 Mei 2022.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • freepik/lifeforstock

Diakui dokter Hanif, para pakar memang masih menyelidiki penyebab hepatitis akut tersebut. Salah satu yang turut masuk dalam hipotesis adalah virus corona jenis baru alias SARS-CoV-2. Namun, dokter Hanif masih menunggu penjelasan pakar.

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?

"Memang berhubungan dengan virusnya tapi belum ada info ini berhubungan secara langsung. Masih mungkin itu kejadian bersamaan tapi bukan penyebab langsung. Karena itu menghubungkan virus COVID dan penyakit saja sudah belum bisa ditentukan apalagi dengan vaksin COVID-nya," jelasnya.

Senada dengan itu, Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menyebutkan bahwa saat ini tercatat 3 kasus kematian yang diduga kuat terkait hepatitis akut. Menurut Nadia, investigasi tengah dilakukan pada tiga kasus ini namun minim peluang terkait vaksin COVID-19.

"Ketiganya datang pada kondisi stadium lanjut. Memang hanya beri waktu sedikit untuk rumah sakit bisa menolong. Usianya masing-masing, 2 tahun, 8 tahun dan 11 tahun. 2 tahun belum vaksin (COVID), 8 tahun baru vaksin 1 kali, 11 tahun sudah vaksin. COVID negatif ketiganya," kata Nadia.

Anak divaksin COVID-19 (foto ilustrasi).

Photo :
  • Northwell Health
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya