WHO Sebut Kelompok Ini Rentan Diintai Cacar Monyet

Logo WHO.
Sumber :
  • WHO

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa cacar monyet tak bisa disepelekan lantaran termasuk sebagai risiko yang cukup tinggi untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan di tingkat global. Pernyataan itu mengingat kasus tersebut telah dilaporkan di negara-negara di mana penyakit ini biasanya jarang ditemukan.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

"Risiko kesehatan masyarakat bisa menjadi tinggi jika virus ini memanfaatkan kesempatan untuk menetapkan dirinya sebagai patogen manusia dan menyebar ke kelompok yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah seperti anak kecil dan orang yang mengalami gangguan kekebalan," kata WHO, dikutip dari laman Channel News Asia, Senin, 30 Mei 2022.

Hingga 26 Mei, total 257 kasus yang dikonfirmasi dan 120 kasus yang dicurigai telah dilaporkan dari 23 negara anggota yang tidak endemik virus, kata badan kesehatan itu dalam sebuah pernyataan. Beruntung, belum ada korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini.

Deretan Negara yang Ternyata Penduduknya Paling Cepat Meninggal Dunia

WHO juga mengatakan bahwa kemunculan cacar monyet yang tiba-tiba sekaligus di beberapa negara non-endemik menunjukkan penularan yang tidak terdeteksi untuk beberapa waktu dan kejadian yang semakin parah baru-baru ini.

Ilustrasi manusia terinfeksi Cacar Monyet.

Photo :
  • Dok CDC Public Health
WHO: Jika Pasien RS Al Shifa Gaza Tak Dievakuasi, Maka Akan Ada Lebih Banyak Kematian

Badan Kesehatan tersebut menambahkan bahwa mereka mengharapkan lebih banyak kasus untuk dilaporkan karena pengawasan di negara-negara endemik dan non-endemik meluas.

Monkeypox adalah penyakit menular yang biasanya ringan, dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika. Ini menyebar melalui kontak dekat, sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

Sebagian besar kasus yang dilaporkan sejauh ini telah terdeteksi di Inggris, Spanyol dan Portugal.

"Sebagian besar kasus yang dilaporkan sejauh ini tidak memiliki hubungan perjalanan yang mapan ke daerah endemik dan telah disajikan melalui perawatan primer atau layanan kesehatan seksual," kata badan PBB tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya