Mengenal Aneurisma Otak, Penyakit yang Diderita Emilia Clarke

Emilia Clarke.
Sumber :
  • Instagram @emilia_clarke

VIVA Lifestyle –  Bintang serial Game of Thrones, Emelia Clark menyatakan bahwa dirinya pernah terkena penyakit yang menyerang otak, bernama Aneurisma otak. Ia menderita penyakit ini sebanyak dua kali dalam hidupnya, yaitu di tahun 2011 dan 2013. 

Lonjakan Kasus DBD di Lampung, 1.779 Kasus Terungkap dengan 10 Korban Meninggal

Apa sebenarnya penyakit aneurisma otak ini? Dan apakah penyakit ini berbahaya? Simak penjelasannya berikut ini. 

Aneurisme Otak

Photo :
  • mayoclinic.com
Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad

Aneurisma otak adalah kondisi saat dinding pembuluh darah di otak melemah dan memicu munculnya tonjolan. Saat darah melewati pembuluh darah yang melemah, tekanan darah membuat area tersebut menonjol seperti balon dan menyebabkan tonjolan. 

Para ahli kesehatan menyebutkan, ada beberapa faktor risiko penyebab aneurisma otak, antara lain: Merokok, Tekanan darah tinggi, Punya riwayat keluarga dengan aneurisma otak, Menggunakan narkoba, Minum alkohol berlebihan dan Kelainan kelemahan dinding pembuluh darah sejak lahir

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Menurut Mayo Clinic, aneurisma otak bisa bocor atau pecah dan memicu pendarahan otak atau stroke. Pecahnya aneurisma otak paling sering terjadi di ruang antara otak dan jaringan tipis yang menutupi otak.

Kondisi ini menyebabkan stroke hemoragik yang disebut pendarahan subaraknoid. Aneurisma yang pecah dapat mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis segera. Melansir Healthline, sebuah studi di jurnal Stroke American Heart Association mengungkapkan bahwa faktor berikut dapat memicu pecahnya aneurisma:

- olahraga berlebihan

- konsumsi kopi atau soda

- mengejan saat buang air besar

- kemarahan yang intens

- hubungan seksual yang terlalu ekstrim

Ilustrasi otak

Photo :
  • U-Report

Pendarahan pada aneurisma otak yang pecah biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik. Namun, pendarahan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan langsung pada sel-sel di sekitarnya. Juga, meningkatkan tekanan dalam tengkorak. Tekanan yang terlalu tinggi pada tengkorak dapat mengganggu suplai darah dan oksigen ke otak hingga penderita mengalami kehilangan kesadaran hingga kematian.

Komplikasi yang dapat timbul akibat pecahnya aneurisma, meliputi hal berikut.

- Pendarahan ulang. Aneurisma yang bocor atau pecah memiliki risiko untuk kembali berdarah. Pendarahan ulang dapat mengakibatkan kerusakan lebih jauh pada otak.

- Vasospasme. Setelah aneurisme pecah, pembuluh darah dapat menyempit secara tidak menentu. Kondisi ini dapat membatasi aliran darah ke sel otak (stroke iskemik) dan menyebabkan kerusakan hingga kehilangan sel tambahan.

- Hidrosefalus. Kondisi saat adanya pendarahan di ruang antara otak dan jaringan sekitarnya (pendarahan subarachnoid). Umumnya, darah dapat memblokir sirkulasi cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (cairan serebrospinal). Kadar serebrospinal yang terlalu tinggi dapat meningkatkan tekanan pada otak dan dapat merusak jaringan.

- Hiponatremia. Pendarahan subarachnoid dari aneurisma otak yang pecah dapat mengganggu keseimbangan natrium dalam darah. Kondisi ini dapat terjadi akibat kerusakan pada hipotalamus, area di dekat dasar otak.

- Penurunan kadar natrium darah (hiponatremia) dapat menyebabkan pembengkakan sel-sel otak dan kerusakan permanen.

Meski bisa sembuh, namun sebagian besar penderita aneurisma otak berujung kematian. Hal ini diungkap juga oleh Emilia yang merasa ketakutan. "Saya benar-benar minoritas kecil orang yang bisa bertahan dari ini," kaya aktris berusia 35 tahun tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya