Makan Pisang Seperti Ini Ampuh Cegah Kanker Lebih Maksimal

Ilustrasi pisang
Sumber :
  • Pixabay/Security

VIVA Lifestyle – Kanker menjadi salah satu penyakit yang berbahaya dan memicu kematian lantaran masih minim dikenali gejala awalnya. Kendati begitu, kanker bukan tak mungkin untuk dicegah, termasuk melalui konsumsi buah pisang yang tepat.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Temuan terbaru para ilmuwan menyebutkan bahwa mengonsumsi pisang yang memiliki sedikit hijau di kulitnya membantu pencegahan kanker lebih maksimal. Hal ini terutama sebagai pencegahan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit dalam keluarga.

Dikutip dari laman The Sun, Tim di Universitas Newcastle dan Leeds memeriksa 1.000 orang dengan sindrom Lynch, suatu kondisi genetik yang meningkatkan risiko kanker tertentu termasuk usus, ovarium, perut, rahim, dan pankreas. Mereka menemukan dosis harian suplemen pati resisten, setara dengan satu pisang hijau, selama dua tahun mengurangi beberapa kanker hingga dua pertiga.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

Meskipun tidak memengaruhi kanker usus, itu mengurangi risiko seseorang terkena penyakit gastrointestinal lainnya. Pati resisten, juga ditemukan dalam gandum, dan kacang-kacangan, tidak dicerna di usus kecil. Sebaliknya, itu berfermentasi di usus besar Anda, memberi makan bakteri baik.

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • Freepik
WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

“Kami menemukan pati resisten mengurangi berbagai jenis kanker hingga lebih dari 60 persen. Efeknya paling jelas di bagian atas usus," ujar Profesor John Mathers dari Universitas Newcastle.

Lebih dalam, Prof John menjelaskan bahwa suplemen terbukti sangat efektif pada kanker esofagus, lambung, saluran empedu, pankreas dan duodenum (bagian pertama dari usus kecil). Profesor John menambahkan bahwa ini penting karena kanker saluran pencernaan bagian atas sulit didiagnosis.

"Bahkan, kanker jenis ini seringkali tidak terdeteksi sejak dini," imbuhnya.

Suplemen ini bahkan ditemukan memiliki dampak yang bertahan selama satu dekade penuh setelah seorang pasien berhenti meminumnya. Para peneliti merencanakan tindak lanjut sepuluh tahun, di samping penelitian lebih lanjut tentang peran aspirin dalam mengurangi kanker di usus besar juga. 

Penelitian sebelumnya yang diterbitkan sebagai bagian dari percobaan yang sama, mengungkapkan aspirin mengurangi kanker usus besar hingga 50 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya