8 Penyebab Insomnia, Gejala dan Cara Mengobatinya

Insomnia
Sumber :
  • Pinkvilla

VIVA Lifestyle – Penyebab insomnia biasanya dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya karena seseorang banyak mengonsumsu kafein sepanjang hari atau saat malam hari. Dilansir dari laman Mayo Clinic, insomnia yang parah bisa menimbulkan komplikasi, seperti prestasi kerja yang memburuk, dan meningkatkan risiko kecelakaan, penyakit mental, hipertensi, serta penyakit jantung.

5 Rahasia Tidur Nyenyak Tanpa Cemas, Usir Insomnia dengan Tips Ampuh Ini!

Oleh sebab itulah, insomnia tidak boleh Anda sepelekan. Untuk mengatasinya, dokter dan Anda akan bekerja sama mencari tahu penyebab kenapa Anda susah untuk tidur.

Lewat penyebab itulah dokter akan mempertimbangkan cara paling tepat untuk menyembuhkan insomnia. Berikut ini ada beberapa penyebab insomnia, yang salah satunya mungkin Anda rasakan.

Detik-detik Lansia Tewas Tertimpa Atap Ambruk saat Tidur Pulas

Insomnia

Photo :
  • Pinkvilla

1. Usia yang bertambah tua

5 Negara Tanpa Malam, Matahari Hampir Tidak Pernah Terbenam

Semakin menuanya usia, risiko berbagai penyakit akan semakin meningkat. Salah satunya adalah gangguan tidur pada lansia, seperti insomnia. Kondisi ini terjadi akibat ritme sirkadian menjadi lemah seiring bertambahnya usia.

Ritme sirkadian bertugas untuk mengatur jam biologis tubuh, yakni jam yang mengatur waktu untuk Anda tidur dan bangun. Melemahnya ritme sirkadian membuat jam biologis tubuh menjadi terganggu dan sangat mungkin menjadi penyebab Anda tidak bisa tidur nyenyak.

2. Tidur siang terlalu lama

Wanita insomnia.

Photo :
  • U-Report

Penyebab insomnia selanjutnya yang tidak Anda duga, tapi sangat umum adalah kelamaan tidur siang. Memang tidur siang memberi manfaat bagi Anda, seperti meningkatkan kewaspadaan, mengurangi rasa lelah, membuat suasana hati jadi lebih baik, dan meningkatkan daya ingat.

Namun, terlalu lama tidur siang bisa menyebabkan Anda susah tidur pada malam harinya. Sebaiknya Anda tidur siang hanya 10-20 menit, tidak lebih dari itu. Waktu tidur siang juga tidak boleh lebih dari pukul 3 sore.

3. Minum kopi di malam hari atau menjelang tidur

Membuat kopi

Photo :
  • The Sun

Banyak orang menjadikan kopi sebagai obat untuk mengusir kantuk. Ini karena kopi mengandung zat kafein yang bersifat stimulan alias bisa meningkatkan kewaspadaan.

Meskipun, kopi sering menjadi penolong rasa kantuk di siang hari, konsumsi minuman ini di waktu yang salah bisa menjadi penyebab insomnia. Efek stimulan pada kopi dapat muncul dalam waktu 15 menit setelah konsumsi, dan tubuh waktu sekitar 4-6 jam efeknya hilang dari tubuh.

Oleh karena itu, Anda tidak disarankan minum kopi di malam hari, apalagi menjelang tidur. Waktu terbaik minum kopi adalah di siang hari.

4. Terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein

Tidak hanya salah waktu, minum kopi terlalu banyak juga bisa membuat Anda susah tidur. Pasalnya, semakin banyak kopi yang Anda minum, akan semakin tinggi asupan kafein yang akan Anda dapatkan.

Otomatis, efeknya dalam meningkatkan kewaspadaan akan semakin kuat dan akhirnya jadi penyebab Anda susah tidur. Asupan kafein untuk orang dewasa adalah 400 mg per hari, atau sekitar 4 cangkir kopi seduh.

Jika Anda minum lebih dari 4 cangkir, bukan hanya insomnia yang akan terjadi, Anda mungkin juga mengalami sakit kepala, detak jantung lebih cepat, dan sering buang air kecil. Kafein tidak hanya terkandung pada kopi saja, tapi juga ada pada teh, soda, minuman berenergi, dan minuman bersoda.

5. Minum alkohol dan merokok menjelang jam tidur

Tips berhenti merokok.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Tidak hanya kopi mempengaruhi tidur Anda. Alkohol dan rokok juga berkaitan dengan tidur, karena ternyata bisa menjadi penyebab insomnia. Pada rokok, terkandung nikotin yang bersifat stimulan dan dapat mengganggu tidur.

Sementara alkohol, memang bisa membuat Anda tertidur. Akan tetapi, minuman ini mencegah tahap tidur jadi lebih nyenyak, sehingga Anda jadi mudah terbangun pada tengah malam.

Alkohol juga bersifat diuretik, yang artinya bisa membuat Anda buang air kecil lebih sering. Efek alkohol bisa mengganggu tidur Anda di tengah malam, karena perlu bolak-balik ke kamar mandi.

6. Fisik tidak aktif di siang hari

Tidak aktif secara fisik pada siang hari, pasti membuat Anda jenuh. Jika Anda tidak melakukan aktivitas yang Anda sukai, bisa jadi Anda akan mengantuk. Nah, kurangnya aktivitas pada siang hari bisa membuat Anda tidur siang lebih lama. Akibatnya, Anda bisa susah tidur pada malam harinya.

Penyebab insomnia ini paling sering terjadi pada lansia karena di usia senja, aktivitas fisik lansia jadi berkurang. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada Anda, yang masih muda. Terutama jika Anda sedang dalam libur panjang.

7. Sibuk main gadget menjelang tidur

Ilustrasi perempuan dengan gadget.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Sekarang ini, ponsel, tablet, TV, maupun gadget lainnya menjadi bagian dari hidup bagi banyak orang. Mulai dari menjalin komunikasi hingga menghibur diri dengan berbagai macam permainan.

Fungsi gadget yang serbaguna ini sayangnya membuat orang tidak bisa lepas dari ponsel, bahkan masih memainkannya hingga menjelang tidur.

Menurut situs Cleveland Clinic, ada faktor yang membuat ponsel menjadi penyebab insomnia, yakni:

Cahaya biru dari layar ponsel/gadget dapat menekan hormon melatonin, yaitu hormon yang mengontrol jam biologis tubuh. Otak akan mengangkap dan mengartikan sinar tersebut sebagai pertanda hari masih terang, sehingga Anda tidak mengantuk. Akibatnya, Anda tidak dapat tidur pada malam hari.

Memainkan gadget membuat otak jadi lebih aktif. Efeknya ini bisa membuat otak jadi lebih sibuk, dan Anda lebih terjaga. Akhirnya, mata Anda jadi lebih sulit terpejam.

8. Stres

Setiap hari, ada banyak hal Anda hadapi termasuk stres. Anda mungkin saja stres dengan pekerjaan, tugas sekolah, kesehatan, keuangan, hingga keluarga. Adanya stres membuat Anda jadi lebih bersiap diri untuk menghadapi berbagai macam masalah. Akan tetapi, tidak semua orang bisa mengatasi stres dengan mudah.

Stres yang sulit untuk dihadapi bisa menjadi penyebab insomnia. Pasalnya, untuk dapat tidur dengan nyenyak maka otak dan tubuh Anda harus dalam kondisi tenang dan rileks. Sementara saat stres, otak Anda menjadi sangat aktif dan hal inilah yang membuat Anda sulit untuk memejamkan mata.

Jenis Insomnia

Insomnia terbagi menjadi dua jenis, yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah gangguan tidur yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sementara itu, insomnia sekunder adalah gangguan tidur yang terjadi akibat adanya kondisi lain, misalnya:

  • Radang sendi
  • Refluks asam lambung (GERD)
  • Asma
  • Depresi
  • Kanker
  • Konsumsi minuman beralkohol

Insomnia dapat berlangsung singkat (akut) atau terjadi dalam jangka panjang (kronis). Insomnia akut berlangsung 1 malam sampai beberapa minggu, sedangkan insomnia kronis terjadi sedikitnya 3 malam dalam 1 minggu dan berlangsung selama 3 bulan atau lebih.

Gejala dan Komplikasi Insomnia

Insomnia ditandai dengan sulit tidur atau tidur yang tidak nyenyak. Keluhan tersebut dapat memicu gejala lain, seperti lelah dan mengantuk di siang hari, serta sulit fokus dalam beraktivitas.

Sulit tidur dapat membuat penderita insomnia kurang konsentrasi sehingga berisiko mengalami kecelakaan bila sedang berkendara. Insomnia juga bisa menurunkan daya ingat dan gairah seks, serta menimbulkan gangguan fisik dan mental.

Pengobatan dan Pencegahan Insomnia

Pengobatan insomnia tergantung pada penyebab yang mendasarinya dan kondisi pasien. Metode yang dapat diberikan oleh dokter adalah psikoterapi atau konseling, obat-obatan, atau kombinasi keduanya.

Insomnia dapat dicegah dengan melakukan beberapa cara sederhana berikut ini:

  • Menghindari banyak makan dan minum sebelum tidur
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
  • Berusaha aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya