Terkuak Gejala Pasien Cacar Monyet di Indonesia, Ini Kata Kemenkes

Monkeypox atau cacar monyet
Sumber :
  • times of india

VIVA Lifestyle – Apa kalian pernah mendengar penyakit cacar monyet atau monkeypox? Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Penyakit ini merupakan infeksi zoonosis virus, yang berarti dapat menyebar dari hewan ke manusia. Itu juga dapat menyebar dari orang ke orang.

Lebih dari 5 Ribu Kasus Flu Singapura Dilaporkan di Indonesia

Terkait adanya kasus cacar monyet alias monkeypox yang mulai bermunculan di Indonesia, pada hari Sabtu, 20 Agustus 2022 pihak dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru saja mengonfirmasi kasus cacar  monyet alias monkeypox  pertama di Indonesia.

Monkeypox atau cacar monyet

Photo :
  • times of india
Kemenkes Ungkap Pelaksanaan Sub PIN Polio Putaran Pertama Capai Target

Melansir dari unggahan akun Instagram milik @indozone.id pada Minggu, 21 Agustus 2021, jika ada pasien pertama dari kasus cacar monyet didapati di Indonesia. Di mana pasien tersebut adalah seorang pria berusia 27 tahun. Diketahui, pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Pada unggahan tersebut juga menjelaskan, jika Kementerian Kesehatan (Kemenkas) menegaskan bahwa cacar monyet ini sudah menyebar ke Indonesia. Dan sejauh ini baru ada satu kasus yang positif kasus tersebut.

11 Warga Jakarta Barat Terpapar Cacar Monyet

Mengutip dari akun Instagram @indozone.id, juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril dalam persnya melalui virtual tersebut membeberkan gejala awal yang dialami oleh pasien pada Sabtu kemarin.

"pasien mengalami perkembangan gejala sejak tanggal 14 Agustus 2022. Awalnya pasien mengalami demam dan pembesaran kelenjar limfe.Namun kondisinya saat ini baik, sehingga pasien hanya menjalankan isolasi mandiri di rumah.", tegasnya jubir Kemenkes RI.

Ilustrasi cacar monyet.

Photo :
  • stat news

Mohammad Syaril juga menambahkan, jika pasien yang diketahui laki-laki berusia 27 tahun ini memang habis berpergian dari luar negeri, gejala awal tanggal 14 Agustus itu demam. Kemudian ada pembesaran kelenjar limfe. Namun keadaannya baik, tidak sakit berat. Ada cacarnya atau ruam-ruam di muka, telapak tangan, kaki dan sebagian di sekitar alat genital dia.

Juru bicara Kemenkes RI, mengatakan jika penularan yang dialami oleh pasien lantaran adanya kontak langsung saat dia berada di luar negeri. Menurutnya, pasien Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan tiba di Jakarta, Indonesia pada 8 Agustus 2022. Tapi gejala baru muncul di tanggal 14 Agustus, di mana dia mengalami demam.

Dengan munculnya kasus tersebut, Syahril selaku juru bicara Kemenkes menegaskan jika cacar monyet dapat menginfeksi siapa saja yang kontak langsung dengan si penderita. Ia pun menyarankan agar masyarakat selalu waspada dan menjaga protokol kesehatan.

Selain itu, mengutip melalui laman b2p2vrp.litbang.kemkes, virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus. Virus juga dapat melewati plasenta dari ibu hamil ke janin.

Gambar virus cacar monyet lewat miskroskop

Photo :
  • Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP

Dalam hal ini Mohammad Syahril selaku juru bicara  Kemenkes, mengumumkan adanya  kasus terkonfirmasi cacar monyet  di Indonesia Nah berikut ini ada pun imbauan Kemenkes mengenai hal-hal yang terkait dengan kesehatan serta faktanya.

Jangan Panik!

  • Cacar monyet dapat sembuh sendiri dan diobati.
  • Tingkat kematian rendah yakni 10 persen,
  • Cegah stigmatisasi penderita, beri dukungan psikososial untuk penderita baik.

Selain hal di atas, dirinya pun menguak hal-hal apa saja yang menjadi gejala di baliknya. Adapun beberapa di antaranya seperti yang ada berikut ini:

  • Demam 1-3 hari sebelum muncul rash sakit kepala.
  • Bentuk rash/ruam berbintik-bintik dengan harga  yang buta.
  • Perkembangan rash lambat.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Distribusi rash lebih padat di wajah.

Mohammad Syahril yang merupakan juru bicara Kemenkes pun mengatakan, jika data dari WHO vaksinasi massal virus cacar monyet  belum diperlukan untuk saat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya