Penyebab Lesi Cacar Monyet Dominan di Organ Intim dan Bokong

Ilustrasi cacar monyet/monkeypox.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Salah satu gejala monkeypox atau cacar monyet yang kerap dikeluhkan yakni munculnya lesi di kulit, termasuk di sekitar organ intim. Hal ini menimbulkan kekhawatiran lantaran membuatnya menjadi sulit dibedakan dengan gejala pada penyakit menular seksual.

11 Warga Jakarta Barat Terpapar Cacar Monyet

Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr Hanny Nilasari, SpKK, menuturkan bahwa terdapat lesi sebagai gejala cacar monyet terkadang menyulitkan sebagian pasien untuk menemukannya lantaran timbul di area tertutup. Bagian yang tertutup ini cenderung di bagian mukosa kelamin dan area bokong.

Ilustrasi cacar monyet/monkeypox.

Photo :
  • Freepik
KALEIDOSKOP 2023: Perjalanan Kasus Cacar Monyet di Indonesia

"Kalau yang lesi yang di area tertutup karena ini bisa mengenai mukosa kelamin, tapi ini tidak terkait dengan pasien yang pertama ya, saya tidak tahu untuk pasien yang pertama karena tidak di-declare secara khusus," ujar Hanny ditemui di kantor PB IDI, Gedung Dr R Soeharto, Jakarta, Selasa 30 Agustus 2022.

Hanny menambahkan bahwa hal ini sebaiknya menjadi perhatian khusus kepada orang yang aktif melakukan kontak seksual. Alasan lesi yang timbul di area intim dan bokong, kata Hanny, bisa diakibatkan adanya kontak yang sangat intens dari pasien, tanpa disadari.

411 People Have Vaccinated with Second Monkeypox Vaccine

"Tetapi kalau kita beri perhatian khusus pada orang-orang yang melakukan kontak seksual yang erat dan sangat intens begitu, di area yang bisa gejala klinis adalah area sekitar vagina dan juga perianus. Itu lokasi pada saat di mana kulit berkontak dengan kulit secara erat dan lama," tambah Hanny.

cacar monyet

Photo :
  • pixabay

Senada pula dengan penemuan sejumlah kasus cacar monyet di luar negeri dengan lesi di bagian penis. Menurut Hanny, untuk membedakannya dengan risiko penyakit menular seksual seperti sifilis, akan diberlakukan beberapa tes laboratorium pada pasien untuk menegakkan diagnosa cacar monyet.

"Sebetulnya dalam tata laksananya memang kita harus melakukan pemeriksaan yang terindikasi untuk pasien pasien tersebut. Apabila pada saat melakukan wawancara mendalam tersebut kemudian ada kecurigaan ke arah sifilis, tentunya kita akan lakukan pemeriksaan laboratorium," bebernya.

"Karena sifilis sangat sulit untuk hanya didiagnosis secara klinis saja tetapi harus dengan bantuan serologis test untuk sifilis itu akan sangat membantu. Di Indonesia juga dua-duanya akan ditest karena akan ada kemungkinan menjadi penyakit kelamin juga," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya