10 Risiko Obesitas, Kelebihan Lemak Bisa Bahaya Bagi Tubuh

lingkar pinggang, obesitas, kegemukan
Sumber :
  • Pixabay/ Bru-No

VIVA Lifestyle – Obesitas merupakan suatu kondisi di mana seseorang kelebihan lemak tubuh yang berbahaya dan tidak sehat. Lemak berlebihan pada tubuh tersebut dapat meningkatkan beberapa risiko komplikasi kesehatan serius. Kelebihan lemak tubuh dapat memberi tekanan pada tulang dan organ. Selain itu, juga menyebabkan perubahan kompleks dalam hormon dan metabolisme serta meningkatkan peradangan dalam tubuh.

5 Makanan Ini Wajib Dihindari Penderita Maag

Faktor risiko obesitas tidak berarti kamu akan mengalami masalah kesehatan, tapi meningkatkan peluang masalah dalam kesehatan. Lantas, apa saja risiko obesitas lemak berlebih pada tubuh? Melansir dari Healthline, berikut adalah sejumlah risiko kesehatan dari obesitas yang bisa menyebabkan masalah pada kesehatan.

Yuk scroll ke bawah!

Asosiasi Pede Tembakau Alternatif Punya Risiko Lebih Rendah dari Rokok Konvensional

1. Diabetes tipe 2

Diabetes tipe 2.

Photo :
  • U-Report
Ada Aturan Baru, Bos BPJS Kesehatan Wanti-wanti RS Jangan Kurangi Tempat Tidur Rawat Inap

Risiko obesitas yang pertama bisa dialami adalah diabetes tipe 2 yang terjadi saat gula darah lebih tinggi dari biasanya. Seiring waktu, diabetes 2 juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung, kerusakan saraf, stroke, penyakit ginjal dan masalah penglihatan.

2. Penyakit jantung

Ilustrasi penyakit jantung.

Photo :
  • U-Report

Biasanya, penyakit jantung kerap menjadi risiko obesitas dengan lemak berlebih pada tubuh. Seiring waktu, timbunan lemak dapat menumpuk di arteri yang memasok darah ke jantung. Orang dengan obesitas memiliki tekanan darah di atas normal, kolesterol low-density lipoprotein (LDL), trigliserida dan gula darah, di mana semuanya berkontribusi terhadap penyakit jantung.

Sebagai informasi, arteri yang menyempit dapat menyebabkan serangan jantung dan pembekuan darah di arteri yang sempit dapat menyebabkan stroke.

3. Stroke

Stroke.

Photo :
  • U-Report

Faktor risiko lainnya bisa juga terkena stroke, yang terjadi ketika suplai darah ke otak terputus. Stroke dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dan mengakibatkan berbagai kecacatan, termasuk tidak bisa bicara, otot yang melemah dan perubahan pada kemampuan berpikir dan bernalar.

4. Sleep Apnea 

Ilustrasi wanita tidur.

Photo :
  • U-Report

Berikutnya risiko obesitas juga bisa menyebabkan sleep apnea. Sleep apnea sendiri merupakan gangguan di mana seseorang dapat berhenti bernapas sejenak saat tidur.

Orang yang obesitas berisiko lebih tinggi mengalami sleep apnea. Hal itu dikarenakan  mereka cenderung memiliki lebih banyak lemak yang disimpan di sekitar leher, sehingga membuat saluran udara menyusut. Saluran udara yang lebih kecil dapat menyebabkan dengkuran dan kesulitan bernapas di malam hari.

5. Tekanan darah tinggi

Tips menurunkan tekanan darah tinggi

Photo :
  • Times of India

Jaringan lemak ekstra yang ada di dalam tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi. Pembuluh darah perlu mengedarkan lebih banyak darah ke jaringan lemak ekstra. Itu berarti jantung harus bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Peningkatan jumlah darah yang bersirkulasi memberi tekanan ekstra pada dinding arteri. Tekanan tambahan ini disebut tekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi. Seiring waktu, tekanan darah tinggi dapat merusak jantung dan arteri.

6. Penyakit hati

Penyakit hati berlemak

Photo :
  • eatthis

Orang dengan obesitas dapat mengembangkan penyakit hati yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak atau steatohepatitis nonalkohol (NASH). Hal itu terjadi saat lemak berlebih menumpuk di hati. Kelebihan lemak dapat merusak hati atau menyebabkan tumbuhnya jaringan parut atau sirosis.

7. Penyakit kantung empedu

Ilustrasi penderita batu empedu.

Photo :
  • U-Report

Kantung empedu bertanggung jawab untuk menyimpan zat yang dikenal sebagai empedu dan meneruskannya ke usus kecil selama pencernaan. Empedu juga membantu tubuh mencerna lemak.

Namun, risiko obesitas dapat memungkinkan kamu terkena batu empedu, yang terjadi ketika empedu menumpuk dan mengeras di kantong empedu. Hal itu dikarenakan orang dengan obesitas mungkin memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dalam empedu mereka atau memiliki kantung empedu besar yang tidak berfungsi dengan baik.

8. Kanker tertentu

Foto ilustrasi sel kanker | news.sky.com

Photo :
  • vstory

Seperti diketahui bahwa kanker bukanlah sebuah penyakit tunggal, jadi hubungan antara obesitas dan kanker tidak sejelas penyakit lain seperti penyakit jantung dan stroke. Namun, risiko obesitas dapat meningkatkan kanker tertentu, termasuk kanker payudara, usus besar, kandung empedu, pankreas, ginjal dan prostat serta kanker rahim, leher rahim, endometrium dan ovarium.

9. Komplikasi kehamilan

Ilustrasi wanita hamil menderita asam urat.

Photo :
  • U-Report

Ternyata wanita hamil yang kelebihan berat badan juga akan lebih cenderung mengembangkan resistensi insulin, gula darah tinggi dan tekanan darah tinggi. Sehingga dapat meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

Termasuk juga diabetes gestasional, preeklamsia, membutuhkan operasi caesar (C-section), gumpalan darah, perdarahan lebih berat dari biasanya setelah melahirkan

lahir prematur, keguguran, kelahiran mati, cacat otak dan sumsum tulang belakang.

10. Depresi

Ilustrasi wanita mengalami depresi.

Photo :
  • U-Report

Risiko obesitas yang terakhir bisa terjadi adalah depresi. Banyak orang yang terkena obesitas mengalami depresi. Bahkan beberapa penelitian telah menemukan korelasi antara obesitas dan gangguan depresi mayor.

Hal itu dikarenakan orang yang terkena obesitas mungkin sering mengalami diskriminasi berdasarkan ukuran tubuhnya. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan perasaan sedih atau kurangnya harga diri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya